Laba bersih ASII naik 61%, bagaimana prospeknya?

Astra International (ASII) barusan mengumumkan laporan keuangan interim melalui induknya, Jardine Matheson (Singapura). ASII mencatat kenaikan pendapatan 38% dan kenaikan laba bersih 61% dibanding periode yang sama tahun 2009. Dana milik para pemegang saham (saya nggak begitu ngeh apa ini artinya, tapi mungkin maksudnya ekuitas) juga naik 8%. Terdengar menjanjikan? Mari kita cek.

ASII saat ini fokus bermain di setidaknya tiga lini bisnis, yaitu otomotif, batubara dan peralatan tambang, dan CPO. ASII mencatat kenaikan 71% untuk penjualan kendaraan bermotor (mobil, dll), dan 28% untuk sepeda motor. Lini bisnis batubara dan peralatan tambang secara umum mencatat peningkatan kinerja yang baik. Dan meski produksi CPO berkurang, namun tidak begitu mengurangi pendapatan perusahaan karena harga CPO sepanjang kuartal pertama 2010 relatif stabil.


Faktor utama yang mempengaruhi kenaikan kinerja tersebut adalah kondisi ekonomi RI yang membaik selama kuartal pertama 2010, yang ditunjukkan dengan menguatnya Rupiah, rendahnya nilai inflasi, dan turunnya suku bunga pinjaman bank. So, kenaikan pendapatan ASII lebih karena faktor ekonomi yang sedang membaik, bukan karena peningkatan kinerjanya sendiri.

Beberapa anak usaha ASII yang juga terdaftar di IDX yang mencatat kenaikan laba bersih signifikan pada kuartal pertama 2010, adalah sebagai berikut. Silahkan nanti perhatikan harga saham mereka masing-masing, apakah akan naik atau tidak.

Astra Otoparts (AUTO) naik 110%
Bank Permata (BNLI) naik 62%
Astra Agro Lestari (AALI) naik 25%
United Tractors (UNTR) naik 12%
Astra Graphia (ASGR) naik 52%

Lalu bagaimana dengan harga saham ASII itu sendiri? Kalau mau jujur, harga ASII saat ini (46,100) sudah kelewat mahal. Dengan harga segitu, ASII menjadi perusahaan nomer wahid di IDX dengan market cap Rp 186.6 trilyun, jauh diatas peringkat kedua, TLKM, yang cuma Rp 155.2 trilyun (pada hari ini, 29 april 2010). Meski demikian karena EPS-nya cukup besar, maka PER-nya masih berada di angka 15.5 kali, jadi harga ASII masih relatif wajar jika dibandingkan dengan kinerjanya. Artinya? ASII masih bisa naik lebih gila lagi.

Meski demikian saya ragu ASII bisa naik cukup tajam. Mungkin dia hanya akan menguat 3-4% saja, sebab bagaimanapun harga sahamnya cukup mahal sehingga peminatnya nggak banyak. ASII adalah saham yang cocok untuk long term karena konsistensi kinerja dari perusahaannya. Namun kalau mau masuk tentu enaknya pas harganya turun, bukan ketika harganya selangit seperti saat ini.

Mungkin anda bisa mengincar saham dari anak-anak perusahaan ASII yang sudah saya sebutkan diatas. Toh meskipun mereka tidak sebesar induknya, namun kinerjanya sama kinclongnya. ASGR termasuk penny stock dengan harga per saham cuma Rp 495 pada penutupan hari ini.

Komentar

ADS mengatakan…
Makasih analisanya mas

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 27 April 2024

Ebook Investment Planning Kuartal I 2024 - Terbit 8 Mei

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Perkiraan Dividen PTBA: Rp1,000 per Saham