Medco Energi

Medco Energi Internasional (MEDC) adalah salah satu emiten yang paling populer di IDX. Bukan karena kinerjanya bagus-bagus amat, tapi karena perusahaan ini gemar ngomong (atau berpromosi) ke media. Jika anda sering baca-baca koran, maka berita tentang MEDC ini hampir ditampilkan setiap hari, atau minimal seminggu 2-3 kali. Dalam 24 jam terakhir saja, MEDC sudah mengeluarkan 3 berita, padahal rata-rata beritanya ga terlalu penting. Tak heran kalau pergerakan sahamnya di bursa menjadi sangat fluktuatif. Lalu bagaimana prospek saham ini kalau untuk long term?

MEDC tidak diragukan lagi, adalah perusahaan minyak swasta terbesar di Indonesia. Ukuran asetnya pada 1Q10 adalah US$ 2 milyar, atau kalau pake kurs sekarang berarti kira-kira Rp 19 trilyun. Namun seperti kebanyakan perusahaan natural resources lainnya, aset MEDC sebagian besar terdiri dari hutang. Ekuitasnya cuma US$ 720 juta, sisanya US$ 1,344 juta adalah hutang. Dan sebagian dari hutang-hutang tersebut adalah hutang yang berbahaya (yang bisa mempengaruhi pendapatan dan laba), seperti hutang bank, dan obligasi dengan berbagai macam modelnya. Pada 1Q10, hutang MEDC bertambah 8.7%, sementara ekuitasnya berkurang 2.8%.


Meski ekuitasnya terbilang kecil (dan berkurang pula), namun komposisinya wajar. Dari ekuitas sebesar US$ 720 juta, sebagian besar yaitu US$ 506 juta atau 70% adalah saldo laba yang dicadangkan. Jumlah ini memang turun dari 1Q09 yang sebesar US$ 529 juta sehingga ekuitas MEDC pun turun. Namun, persentase saldo laba terhadap ekuitas yang besar tersebut menunjukkan bahwa MEDC adalah perusahaan yang ‘ada isinya’ dan ‘memang menghasilkan’.

Secara umum, kinerja MEDC pada 1Q10 naik cukup banyak dibandingkan 1Q09. Penjualannya naik 37.9%, laba operasionalnya naik 89.2%, dan laba bersihnya naik 17.2%. Kalau anda jeli, anda mungkin akan bertanya, kenapa kenaikan laba bersihnya jauh lebih kecil dari kenaikan laba operasionalnya? Bukankah harusnya naiknya lebih besar lagi? Well, itu karena beban non operasional MEDC naik cukup besar, dari US$ 11 juta pada 1Q09 menjadi US$ 27 juta pada 1Q10. Dan biang kerok dari besarnya beban tersebut adalah besarnya beban bunga pinjaman yang naik dari US$ 9 juta menjadi US$ 16 juta. Seperti yang sudah dibahas diatas, MEDC punya banyak hutang yang berpotensi menggerogoti labanya. Sebenarnya kinerja MEDC hampir selalu meningkat cukup besar dari waktu ke waktu, jika dilihat dari kenaikan penjualannya. Sayang sekali laba bersihnya harus berkurang cuma gara-gara harus bayar bunga bank dalam jumlah yang besar.

Dengan laba bersih US$ 9 juta pada 1Q10, maka ROA dan ROE MEDC masing-masing hanya 1.7% dan 4.9%. Kok kecil sekali? MEDC memang bukan perusahaan yang menguntungkan, sebab sebagian besar dari minyak bumi yang mereka jual (meski bukan seluruhnya) adalah hasil galian perusahaan lain, bukan mereka sendiri. Jadi MEDC ini adalah pedagang minyak, bukan penghasil.

Sekarang mari kita cek sahamnya.

Meski tergolong bluchip, namun pegerakan saham MEDC sangat dipenuhi oleh spekulasi. Penyebabnya adalah seperti yang sudah disebutkan diatas, karena perusahaan cukup sering mengeluarkan pengumuman-pengumuman gak penting di media yang bisa menyebabkan sahamnya tiba-tiba melejit, kemudian langsung drop tak lama kemudian karena profit taking. Disisi lain, saham MEDC cukup likuid sehingga sangat crispy kalau digoreng.

Jadi kalau dilihat dari sini saja, maka MEDC jelas tidak cocok untuk long term. Apalagi kinerjanya juga biasa-biasa saja (meski jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan minyak lainnya, kinerja MEDC terbilang bagus). Pada harga terakhir yaitu 3,000, MEDC mencatat PER 27.7 kali, tidak terlalu mahal untuk ukuran perusahaan natural resources. Tapi angka ini jelas tidak penting, karena besok-besok bisa saja harga MEDC menjadi 3,500, atau malah jeblok ke 2,500 karena fluktuasi sahamnya.

Tapi jika anda penggemar spekulasi, maka MEDC ini sangat cocok untuk dijadikan mainan sehari-hari. Tinggal masalah waktu yang tepat untuk masuk dan keluar saja. Ini tipsnya: Kalau MEDC sudah naik setidaknya 200-300 poin dalam beberapa hari (misalnya dari 2,700 menjadi 2,900 atau 3,000), maka siap-siap keluar. Dan kalau sudah turun dengan jumlah poin yang sama juga dalam beberapa hari, maka siap-siap masuk.

Pada posisi harga 3,000 seperti sekarang, kemungkinan besar MEDC akan turun sampai posisi 2,800-an, soalnya berita terakhir yang keluar dari perusahaan, yaitu tentang penanda tanganan kontrak gas senilai US$ 909 juta, tidak berpotensi menaikkan harga MEDC dalam waktu dekat ini (dagangan utama MEDC kan minyak, bukan gas). Apalagi harga minyak saat ini masih tertekan dikisaran US$ 70 per bbl (kata om Bloomberg), dan kondisi market global juga masih belum stabil.

Analisis jangka pendek seperti ini memang menarik, dan saya kira sebagian dari anda membutuhkannya, karena beberapa saham memang hanya bisa dianalisis untuk jangka pendek. Salah satunya MEDC ini. Nanti, saya akan membuat blog khusus untuk analisis saham jangka pendek, yang bisa menghasilkan prediksi dan rekomendasi saham pilihan harian secara akurat.

Rating Kinerja pada 1Q10: A
Rating saham pada 3,000: BB

Komentar

Anonim mengatakan…
ulasan yang tokcer...seperti biasanya bung teguh....dan memang untuk saat ini ulasan untuk saham-2 short term lebih diperlukan....mengingat bahaya yg mengintai kita (krisis ekonomi dunia) setiap saat bisa saja muncul....

thx banyak atas infonya...semoga makin top....!
Unknown mengatakan…
Mantap Bro Teguh, tadinya saya mau simpan MEDC u/ mid-long term, liat ulasan ini saya harus segera ekseskusi kalau bisa bergerak diatas 3rb, thanks bung, saham ini juga termasul list stock yang saya request direview by email. adiantenera
Anonim mengatakan…
Setujuuu banget... bro Teguh mo buat blog khusus untuk analisis saham jangka pendek, saya dukung ya. tq
informasi mengatakan…
salam kenal pak..
Terima kasih banyak pak Teguh atas pencerahan dan membuka wawasan saya sebagai pemula ulasannya benar-2 mudah dimengerti bersyukur saya dapat menemukan Blog ini. Saya tunggu blog khusus untuk analisis jangka pendek...saya akan setia mengikuti artikel-2 bapak

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 16 Maret 2024

Ebook Investment Planning Kuartal IV 2023 - Sudah Terbit!

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Peluang dan Strategi Untuk Saham Astra International (ASII)

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Bangun Pabrik Baru Senilai Rp54 triliun: Prospek Sahamnya?

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)