Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Dibalik Right Issue BUMI

Gambar
Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, Bumi Resources (BUMI) akhirnya benar-benar melakukan menerbitkan saham baru (right issue) dalam rangka membayar utang ke sejumlah kreditornya dalam bentuk saham (baca lagi http://teguhidx.blogspot.com/2010/07/berau-dan-benakat-ternyata.html ). BUMI menerbitkan saham baru sebanyak 1.9 milyar lembar (10% dari jumlah saham BUMI saat ini) senilai US$ 496 juta, yang akan diserap sepenuhnya oleh beberapa kreditornya. Sejauh ini kecuali China Investment Corporation (CIC), kreditor lainnya tampaknya setuju dengan cara pembayaran utang seperti itu. Pertanyaannya, kenapa?

Saham Pilihan di Sektor Perbankan

Gambar
Sektor perbankan di BEI selalu menarik perhatian investor. Penyebabnya adalah karena kinerja mereka senantiasa naik terus dari tahun ke tahun (thanks to tingginya suku bunga pinjaman). Faktor yang mempengaruhi harga sahamnya juga tidak terlalu banyak (berbeda dengan sektor perkebunan kelapa sawit yang mudah dipengaruhi oleh perubahan harga CPO, misalnya), kecuali hanya faktor sentimen, dan pengaruh dari pergerakan IHSG itu sendiri. Jika IHSG lagi tinggi-tingginya seperti sekarang, maka otomatis beberapa saham perbankan menjadi mahal, sehingga pilihannya menjadi terbatas. Tapi untungnya, ternyata masih ada satu saham perbankan yang secara fundamental masih murah, sehingga layak dikoleksi.

Chairul Tanjung

Gambar
Jika anda cukup aktif di market, anda mungkin hafal dengan nama-nama seperti Aburizal Bakrie, Hary Tanoesoedibjo, James T. Riady, Franky Wijaya, Anthoni Salim, hingga Edwin Soerjadjaja. Yup, mereka adalah segelintir orang yang menguasai pasar modal di Indonesia. Mereka masing-masing adalah pemilik Grup Bakrie, Grup Bhakti, Grup Lippo, Grup Sinarmas, Grup Salim, dan Grup Astra (tapi Astra sudah dijual ke Jardine Matheson, grup investasi asal Hongkong). Dan mereka juga termasuk orang-orang terkaya di Indonesia. Lalu, dimana posisi Chairul Tanjung?

Prospek IPO Harum Energy

Gambar
Ketika perusahaan batubara, Berau Coal Energy (BRAU), memutuskan untuk melaksanakan IPO beberapa waktu yang lalu, beberapa pengamat sedikit mempertanyakan keputusan tersebut. Sebab terlepas dari faktor fundamental dari BRAU itu sendiri, sektor batubara di Indonesia belakangan ini memang sedang dalam keadaan terpuruk. Pada akhir tahun 2009, sebagian besar perusahaan-perusahaan batubara di Indonesia memang menikmati kenaikan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, yang ditopang kenaikan harga batubara. Namun pada 1Q10, pendapatan para perusahaan batubara mulai menurun, seiring dengan seretnya volume produksi. Dan penurunan tersebut ternyata masih berlanjut pada 1H10 kemarin.

Prospek IPO Indofood CBP

Gambar
Indofood (INDF) identik dengan Indomie, karena itulah produk andalannya selama ini, yang sampai sekarang sepertinya nggak ada saingannya (Wings Food memang sedang mencoba menggeser Indomie dengan Mie Sedaap, tapi sejauh ini kelihatannya belum berhasil). Namun sebenarnya, cakupan bisnis INDF jauh lebih luas daripada sekedar jualan mie instan dengan merk Indomie. Sesuai namanya: Indofood, INDF adalah salah satu perusahaan produsen makanan terintegrasi terbesar di Indonesia, yang menguasai sektor makanan dari hulu sampai hilir.

Sekilas Mengenai Suspensi Saham

Gambar
Anda mungkin pernah membeli sebuah saham, kemudian ketika anda berniat menjualnya, ternyata tidak bisa. Setelah anda cek, ternyata saham yang anda beli tersebut terkena suspensi, alias tidak bisa diperdagangkan dalam kurun waktu tertentu, sehingga otomatis anda tidak bisa menjualnya karena otoritas bursa (BEI) tidak mengizinkan adanya transaksi jual beli yang berkaitan dengan saham yang anda pegang tersebut. Nah, wajar kalau anda panik jika anda berada dalam situasi seperti ini, karena keberadaan dana anda yang nyangkut di saham tersebut menjadi tidak jelas (kalau cuma cut loss sih masih mending). Tapi apakah dengan demikian dana anda benar-benar hilang begitu saja? Berikut penjelasannya.