Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Kalkulator untuk Menghitung Nilai Intrinsik

Gambar
Beberapa waktu lalu penulis menyajikan artikel tentang cara menghitung nilai intrinsik saham. Dan tak lama kemudian, penulis menerima banyak usulan dari teman-teman agar penulis membuatkan semacam alat atau kalkulator agar para investor bisa menghitung nilai intrinsik tersebut secara praktis. Karena itulah, penulis kemudian membuat ‘kalkulator’ dalam bentuk Microsoft Excel, dimana dengan kalkulator ini anda tinggal memasukkan angka-angka yang diperlukan, kemudian nanti hasilnya (nilai intrinsiknya) akan keluar dengan sendirinya.

Prospek AISA Pasca Masuknya KKR

Gambar
Tanggal 22 Juli kemarin, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) melaporkan bahwa pada dua hari sebelumnya yaitu yanggal 20 Juli, beberapa main shareholder setuju untuk menjual sahamnya ke Kohlberg Kravis Roberts (KKR) , salah satu perusahaan private equity terbesar di dunia, sebanyak 9.5% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Nilainya? Tidak disebutkan, namun ada yang bilang US$ 40 juta. Bagi AISA, masuknya KKR akan membantu perusahaan untuk berkembang lebih maju lagi, dimana KKR akan menempatkan satu orang perwakilannya di dewan komisaris perusahaan. Sementara bagi KKR, akuisisi ini adalah langkah kecil mereka untuk masuk ke industri consumer goods di Indonesia.

Nusa Raya Cipta

Gambar
Awal bulan Ramadhan kemarin penulis pulang kampung ke Cirebon, dan disana penulis sempat melihat kegiatan perataan tanah di jalur yang akan dijadikan jalan tol Cikampek – Palimanan atau Cipali (Palimanan adalah nama salah satu kecamatan di Cirebon). Dan ketika itulah, penulis langsung ingat dengan saham Nusa Raya Cipta (NRCA) ini, karena NRCA memang merupakan perusahaan konstruksi yang menjadi kontraktor utama proyek jalan tol sepanjang 116 kilometer tersebut (yang itu berarti jalan tol Cipali akan memiliki panjang dua kali lipat jalan tol Cipularang).

Seminar Bandung, 28 Juli 2013

Gambar
Dear investor, penulis menyelenggarakan seminar edukasi saham di Bandung , kali ini akan membahas lebih dalam soal nilai intrinsik saham. Seminar ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 28 Juli 2013. Berikut keterangan selengkapnya:

Strategi Investasi Buffett – When He was Young

Gambar
Warren Buffett, seperti yang mungkin sudah anda ketahui, memulai kegiatan pengelolaan dana-nya (partnership) pada tahun 1956, ketika ia berusia 26 tahun. Sejak saat itu ia rutin menulis surat kepada para partnernya minimal setahun sekali, mengenai kegiatan investasi yang sudah dan akan ia lakukan, serta tentunya pandangannya terhadap perkembangan market. ‘Letter to Partners’ inilah yang kemudian menjadi cikal bakal ‘Buffett’s Annual Letter’ yang terkenal itu, yaitu surat yang ditulis Buffett setahun sekali kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway, dimana letter yang terakhir adalah letter untuk tahun 2012, ditulis sendiri oleh Buffett pada tanggal 1 Maret 2013.

Mengenal MP3EI: Seperti Apa Indonesia di Tahun 2025?

Gambar
Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945, hingga selesainya perang revolusi pada awal tahun 1950-an, negara muda nan kaya sumber daya alam ini belum memiliki blue print rencana pembangunan ekonominya sendiri, sehingga perkembangan ekonomi di Indonesia pada saat itu boleh dibilang tanpa arah dan tidak terkendali. Pemerintah Indonesia baru memiliki rencana pembangunan ekonomi untuk pertama kalinya pada tahun 1969, yaitu pada zaman Pak Harto, dengan diluncurkannya Repelita I , alias rencana pembangunan lima tahun, ketika itu dengan fokus pembangunan di bidang infrastruktur pertanian.

Menghitung Margin of Safety, dan Nilai Intrinsik Saham

Gambar
Konsep Margin of Safety (MOS), dalam hubungannya dengan investasi saham, sebenarnya sangat sederhana, yaitu: MOS adalah selisih dari harga saham dengan nilai intrinsik (intrinsic value) saham tersebut. So, katakanlah saham A memiliki nilai intrinsik Rp1,500. Jika anda membeli saham A tersebut pada harga Rp1,000, maka diskon atau MOS-nya adalah sebesar Rp500. Berdasarkan konsep MOS ini, maka seorang investor baru boleh dikatakan telah melakukan keputusan investasi yang tepat, jika ia membeli saham pada harga yang lebih rendah dari nilai intrinsik saham tersebut, semakin rendah tentunya semakin baik. Namun tentu hal ini menimbulkan pertanyaan baru: Apa itu yang dimaksud dengan nilai intrinsik? Dan bagaimana cara menghitungnya?