Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Fakta Dibalik Right Issue BW Plantation

Gambar
Di artikel minggu lalu tentang kapan kita sebagai investor harus membeli, menjual, atau meng-hold saham tertentu (atau istilahnya portfolio rebalancing), penulis mengatakan bahwa anda bisa membeli saham-saham tertentu jika ada peristiwa luar biasa yang bisa terjadi setiap saat (jadi nggak perlu nunggu akhir bulan, apalagi akhir tahun), katakanlah jika ada saham tertentu yang harganya tiba-tiba saja anjlok. Dan kebetulan, beberapa hari yang lalu memang ‘peristiwa luar biasa’ tersebut sekali lagi terjadi, dimana saham BW Plantation (BWPT) tiba-tiba saja jeblok dari 1,000-an pada awal September lalu, hingga sekarang tinggal 460, atau kehilangan lebih dari separuh nilai pasarnya hanya dalam hitungan minggu. Udah gitu, hari ini sahamnya di-suspend pula!

Kapan Saya Harus Beli, Tahan, dan Jual Saham?

Gambar
Salah satu teknik/strategi dalam berinvestasi di saham adalah terkait bagaimana mengelola portofolio setiap beberapa waktu sekali agar menjadi ‘rapih’ kembali setelah sebelumnya ‘berantakan’, dengan cara melepas saham-saham yang tidak produktif/turun, meng-hold saham-saham yang masih berpotensi untuk naik lebih lanjut, dan membeli saham-saham baru untuk menggantikan saham-saham yang dilepas. Bahasa kerennya untuk strategi seperti ini adalah portfolio re-balancing. Portfolio rebalancing ini sangat penting untuk dilakukan entah itu anda adalah seorang investor jangka panjang, ataupun trader.

Cara Membedakan Laporan Keuangan ‘Palsu’

Gambar
Berdasarkan pengalaman penulis ketika beberapa kali mengadakan seminar investasi saham, salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh peserta seminar ketika sesi tanya jawab adalah soal bagaimana cara kita mengetahui apakah laporan keuangan sebuah perusahaan menyajikan angka-angka (pendapatan, laba bersih dll) yang sebenarnya atau tidak. Atau dengan kata lain, bagaimana jika kita melihat bahwa laporan keuangan sebuah perusahaan tampak bagus dengan laba bersih yang besar dll, namun ternyata itu karena pihak perusahaan memalsukan laporan keuangannya tersebut? Nah, berhubung ini mungkin merupakan pertanyaan dari banyak sekali teman-teman investor, maka sekalian saja kita bahas disini. Okay, kita langsung saja.

Kedawung Setia Industrial

Gambar
Kalau anda ketik kata ‘Kedawung Setia Industrial’ di Google, maka anda akan menemukan fakta menarik bahwa perusahaan ini, meski hanya merupakan perusahaan kecil dengan volume transaksi saham yang juga tidak likuid, namun sudah cukup sering dibahas oleh analis/investor dari sisi fundamentalnya, dan terutama: Dari sisi valuasinya yang sangat rendah. Dan memang, dengan PBV yang hanya 0.4 kali pada harga Rp369 per saham, sementara kinerja perusahaannya juga tidak bisa dikatakan buruk, saham PT Kedawung Setia Industrial, Tbk (KDSI) sangat menarik bagi para bargain hunter. Lalu sebenarnya perusahaan apa sih, KDSI ini?

Tips Memilih Sekuritas

Gambar
Anda sudah nonton film The Wolf of Wallstreet? (Jika belum, nonton dulu sana). Film tersebut menceritakan tentang kisah karier Jordan Belfort , seorang broker/pialang saham di Pasar Saham Amerika (Wallstreet) pada tahun 90-an, yang sangat ahli dalam meyakinkan para nasabahnya untuk membeli dan menjual saham-saham tertentu, dimana ia kemudian memperoleh trading fee dari situ. Karena keahliannya tersebut ia sukses mendirikan perusahaan pialangnya sendiri, Stratton Oakmont, dan menjadi sangat kaya raya pada usia yang belum genap 30 tahun. Namun endingnya cukup ironis: Belfort ditangkap pihak berwajib karena ketahuan melakukan insider trading , yang menyebabkan kerugian nasabahnya hingga puluhan juta Dollar.