Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Membedah Laporan Keuangan Jiwasraya

Gambar
Ketika Hendrisman Rahim terpilih sebagai direktur utama PT Asuransi Jiwasraya, tahun 2008, kinerja Jiwasraya di tahun tersebut tengah terpuruk dimana perusahaan hanya membukukan laba bersih Rp16 milyar, drop dari Rp34 milyar di tahun sebelumnya, sedangkan asetnya juga menyusut dari Rp5.1 menjadi Rp4.8 trilyun. Dan salah satu penyebabnya adalah karena stock market crash ketika itu dimana IHSG jeblok 50.1% sepanjang tahun 2008, yang otomatis menyebabkan Jiwasraya menderita rugi signifikan dari penempatan investasinya di saham, entah secara langsung maupun melalui reksadana.

Cara Mendeteksi Manipulasi di Laporan Keuangan

Gambar
Beberapa waktu lalu, kita sudah membahas tentang cara cepat membaca laporan keuangan, dimana penulis menyampaikan dalam bentuk video tentang poin-poin apa saja yang harus kita perhatikan (totalnya 15 poin) ketika membaca LK, mulai dari posisi aset, kewajiban, utang, laporan laba rugi, hingga laporan arus kas/ cash flow . Di video tersebut penulis juga menyampaikan beberapa rasio yang penting untuk dicek seperti return on equity, current ratio, debt to equity ratio dan seterusnya, lengkap dengan penjelasan untuk tiap-tiap rasio tersebut.

Apa Itu Trailing Stop Loss, Dan Bagaimana Cara Melakukannya

Gambar
Menurut Investopedia, trailing stop loss (TSL) adalah sebuah sistem dimana pihak broker/sekuritas akan secara otomatis menjual saham yang dipegang seorang investor, yakni jika si investor sebelumnya sudah memasukkan perintah untuk menjual saham tersebut kalau harganya turun sekian persen. Contoh, anda membeli saham A pada harga 1,000, dan TSL-nya ditetapkan pada level 10%. Maka jika saham A kemudian langsung turun dari harga 1,000 tersebut sampai menyentuh 900 (turun 10%), pihak broker akan otomatis jual cut loss . Sedangkan jika saham A naik dulu sampai 1,200, tapi kemudian balik arah dan turun sampai 1,080 (turun 10% dari 1,200 tadi), maka sahamnya juga akan otomatis dijual, namun kali ini dalam posisi profit karena modalnya tadi di 1,000.

Seminar Value Investing Advanced, Surabaya 19 Januari, Jakarta 2 Februari

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘ Value Investing, Advanced Class ’, di Jakarta, dan Surabaya. Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan lebih dalam lagi terkait strategi menghadapi koreksi pasar/resesi ekonomi, cara menemukan saham atau sektor yang bakal ‘naik panggung’, dst. Berikut materi selengkapnya:

Seminar Value Investing, Surabaya 18 Januari, Jakarta 1 Februari

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Investasi Saham u/ Tabungan Jangka Panjang’  di Surabaya , Sabtu 18 Januari, dan Jakarta , Sabtu 1 Februari 2020. Di seminar ini pada intinya kita akan belajar tentang pengertian investasi saham (dan apa bedanya dengan trading), konsep & pengertian value investing, cara menilai fundamental perusahaan, cara menghitung harga wajar saham, beberapa tips dan trik dalam berinvestasi, hingga cara menabung saham untuk simpanan jangka panjang. Berikut kisi-kisi materi selengkapnya: Ilustrasi Value Investing

Cara Cepat Membaca Laporan Keuangan Emiten

Gambar
Dalam menganalisa sebuah perusahaan, sebelum kemudian memutuskan apakah sahamnya layak invest atau tidak, maka dokumen pertama sekaligus yang paling penting untuk dipelajari seorang investor adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Nah, biasanya dari investor pemula, penulis menerima banyak pertanyaan soal bagaimana cara membaca LK, poin-poin apa saja yang harus dilihat dan seterusnya. Dan apakah untuk bisa membaca LK, maka kita harus sekolah/kuliah jurusan ekonomi, akuntansi, dan keuangan terlebih dahulu?

Dibalik Skandal Garuda Indonesia

Gambar
Ketika Garuda Indonesia (GIAA) menggelar IPO dengan harga perdana Rp750, tahun 2011 lalu, maka setelah mempelajarinya, penulis simpulkan bahwa sahamnya tidak layak invest karena hal-hal berikut: Bisnis maskapai penerbangan itu biayanya mahal terutama di harga beli pesawat dibanding harga tiket penerbangan itu sendiri (semurah-murahnya harga pesawat ukuran kecil adalah Rp400 milyar per unit, jadi dengan harga tiket katakanlah Rp1 – 2 juta per orang per perjalanan, maka bisa dibayangkan butuh waktu berapa lama buat balik modal, belum lagi biaya operasional yang mahal), dan biaya bahan bakar, terutama karena harga minyak dunia ketika itu masih diatas $100 per barel. Kemudian GIAA juga harus bersaing dengan low cost carrier (LCC) seperti Lion Air dan Air Asia, yang harga tiketnya hanya setengahnya. Dan memang ketika itu, GIAA terus mencatatkan kerugian nyaris saban tahun. Anda bisa baca lagi ulasannya disini .

Adaro Energy

Gambar
Kalau dari sisi volume produksi, maka dengan produksi sekitar 55 juta ton batubara per tahun, PT Adaro Energy, Tbk (ADRO) merupakan coal miner terbesar kedua di Indonesia setelah PT Bumi Resources, Tbk (BUMI) . Namun berbeda dengan BUMI yang tidak disukai investor karena manajemennya sering bikin ulah, maka ADRO dalam banyak hal tampak lebih baik, dan sahamnya juga termasuk salah satu yang naik signifikan dari 600 hingga sempat tembus 2,500 ketika terjadi euforia di sektor batubara, tahun 2016 – 2017 lalu. However, seiring dengan kembali turunnya harga batubara sejak awal tahun 2019 kemarin, maka ADRO juga ikut turun, dan tiba-tiba saja sekarang pada harga 1,350, valuasinya tampak atraktif lagi dengan PBV 0.8 kali, dan PER 5.8 kali. Tapi, hey, bagaimana dengan harga batubara itu sendiri? Apakah harga batubara sekarang ini ($70 per ton) sudah cukup rendah, atau masih bisa turun lagi?

Ramayana Lestari Sentosa

Gambar
Beberapa bulan lalu, tepatnya Juni 2019, penulis menyampaikan bahwa, karena sekarang ini jamannya sudah serba internet, maka para emiten di BEI dituntut untuk go online dalam memasarkan produk dan jasa mereka, termasuk harus membuat ‘official store’ entah itu dalam bentuk website, Facebook Fan-page, hingga mendaftar di marketplace seperti Bukalapak atau Tokopedia . Sedangkan perusahaan yang tetap berjualan dengan cara tradisional, alias hanya menunggu pembeli datang ke toko, maka mereka hampir bisa dipastikan akan kalah bersaing. Anda bisa baca lagi ulasannya disini .

Buku Kumpulan Analisis 30 Saham Pilihan (Ebook Investment Planning)

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal III 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Mengenal Exchange Traded Fund (ETF), Termasuk Potensi Keuntungan dan Risikonya

Gambar
Dalam berinvestasi di saham, ada sejumlah peraturan tidak tertulis yang harus dipatuhi jika kita ingin meraih profit konsisten. Dan salah satu peraturan tidak tertulis tersebut adalah terkait diversifikasi portofolio , dimana di blog ini penulis juga sudah sering kasih tips-tips tentang cara melakukan diversifikasi yang baik dan benar. However, berdasarkan pengamatan penulis selama ini, peraturan diversifikasi inilah yang sering dilanggar oleh investor, baik pemula maupun berpengalaman. Contohnya, sering terjadi seorang investor menempatkan lebih dari separuh porto-nya hanya pada saham A, karena ia sangat yakin bahwa ‘pilihannya tidak mungkin salah’, dan/atau karena ia berharap bahwa jika benar saham A itu naik banyak, maka dampak profitnya terhadap kinerja portonya secara keseluruhan akan sangat signifikan.

Kasus Jiwasraya & Bumiputera, dan Saham Gorengan

Gambar
Suatu pagi, beberapa bulan lalu, penulis lagi tidur-tiduran di rumah orang tua di Cirebon, ketika bel depan rumah berbunyi. Begitu saya buka pintu pagar, ternyata seorang ibu-ibu yang merupakan saudara jauh dimana saya masih ingat wajahnya, tapi lupa namanya. Si ibu bertanya, ‘Bu haji ada?’ ‘Ada, silahkan masuk bu, sebentar saya panggilkan’. Tak lama kemudian mama menemui si ibu, dan mereka ngobrol serius selama sekitar 15 menit. Setelah itu mama menemui penulis, ‘Guh, kamu ada uang sekian Rupiah nggak?’ ‘Ada mah, buat apa?’ ‘Tadi itu ceuceu (lagi-lagi, saya lupa namanya), bilang mau pinjem uang segitu buat biaya masuk kuliah anaknya. Harusnya ia gak perlu pinjem karena udah punya polis yang sudah jatuh tempo di Bumiputera , yang memang disiapkan untuk biaya kuliah itu, tapi ga tau kenapa petugasnya bilang gak bisa dicairkan. Katanya harus ke Jakarta bla bla bla..’

Special Report: Menggali Laporan Keuangan Hanson International

Gambar
Di ulasan sebelumnya, kita membahas soal ‘MYRX vs OJK’, dimana OJK menuduh perusahaan telah melakukan aksi penghimpunan dana layaknya sebuah bank, padahal PT Hanson International, Tbk (MYRX) ini bukan bank, melainkan perusahaan properti. OJK juga disebutkan akan menggali lebih dalam laporan keuangan MYRX untuk menemukan aksi penghimpunan dana yang dimaksud. Nah, tadinya penulis akan mem-posting artikel ini minggu depan, tapi terus terang karena saya sendiri sudah penasaran, maka barusan penulis sudah bongkar-bongkar semua dokumen milik MYRX, dan berikut adalah hasilnya. Okay, here we go.

Hanson International vs OJK

Gambar
Beberapa waktu lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satuan Tugas Waspada Investasi, mengumumkan bahwa mereka telah memanggil direksi PT Hanson International, Tbk (MYRX), untuk meminta penjelasan terkait aktivitas penghimpunan dana milik masyaratakat dalam bentuk tabungan, yang dilakukan oleh perusahaan, padahal MYRX bukanlah lembaga keuangan atau bank, melainkan perusahaan properti. Kepala Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L. Tobing, mengatakan bahwa aksi penghimpunan dana tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2016, dimana ‘nasabah’ dijanjikan bunga 10 – 12% per tahun, dan dana yang terkumpul dikatakan akan digunakan untuk mengembangkan usaha properti milik perusahaan.

Tebak-Tebakan Saham

Gambar

Meraup Cuan dari Saham Dividen

Gambar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada sejumlah saham yang bisa kita sebut sebagai ‘saham dividen’, yakni saham yang perusahaannya membayar dividen dalam jumlah besar, dalam hal ini lebih dari separuh laba bersihnya dalam satu tahun ( dividend payout ratio- nya lebih dari 50%), sedangkan disisi lain harga sahamnya relatif rendah dibandingkan dengan nilai dividen itu sendiri per lembar sahamnya, sehingga dividend yield- nya lebih besar dibanding saham-saham lain pada umumnya.

Ebook Investment Planning, Kuartal III 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal III 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Ciri-ciri Saham Anti Resesi/Koreksi Pasar

Gambar
Di tulisan minggu lalu kita sudah membahas tentang dua strategi untuk memaksimalkan keuntungan, ketika pasar/IHSG jatuh. However, meskipun strateginya cukup jelas, penulis juga sudah menyampaikan bahwa dalam prakteknya, strategi tersebut sulit untuk diterapkan, karena dalam hal ini si investor harus mampu melawan rasa panik yang timbul ketika pasar turun. Jadi bagaimana kalau gini saja: Kita sejak awal belinya saham-saham yang anti atau tahan terhadap koreksi pasar, yang tidak ikut jatuh ketika IHSG jatuh! Eh, tunggu, memangnya ada saham seperti itu??

Strategi Investasi Saat IHSG Jatuh

Gambar
Jika penulis bertanya, siapa investor yang paling diuntungkan ketika pasar atau IHSG jatuh? Maka anda mungkin akan menjawab, investor yang pegang cash besar. Malah bagi investor yang pegang cash ini, semakin dalam penurunan IHSG, maka semakin besar keuntungan yang bisa mereka peroleh. Nah, tapi bagaimana kalau penulis bilang bahwa investor yang pegang cash belum tentu untung ketika harga-harga saham berjatuhan?

Beli Saham Sendiri vs Telpon Broker, Lebih Enak Mana?

Gambar
Pada sesi kelas private, beberapa waktu lalu, seorang peserta bertanya, ‘Saya dengar Pak Teguh kalau beli atau jual saham, itu pake broker, jadi nggak eksekusi sendiri melalui software online trading (OLT). Kenapa begitu pak? Dan bukannya kalau kita transaksi via broker, trading fee-nya lebih mahal?’

Gudang Garam

Gambar
Sejak penulis pertama kali belajar saham, tahun 2009 – 2010 lalu, maka saya ketika itu sudah bisa menilai bahwa saham Gudang Garam (GGRM) terbilang layak untuk investasi jangka panjang, dimana alasannya ketika itu sangat sederhana: Rokok adalah jenis barang consumer yang dikonsumsi setiap saat secara terus menerus, jadi berbeda dengan katakanlah Indomie dimana seorang konsumen belum tentu makan Indomie setiap hari. Dan berbeda dengan katakanlah batubara, minyak bumi, dll yang harganya bisa naik dan turun, harga jual rokok akan selalu naik terus, dan GGRM ketika itu merupakan salah satu perusahaan rokok paling terkemuka di tanah air. Pada bulan Juni 2010, GGRM berada di 31,000-an, atau sudah naik banyak dibanding posisi terendahnya tahun 2008 yakni 5,000-an, tapi penulis ketika itu tetap mengatakan bahwa sahamnya akan terus naik dalam jangka panjang. Anda bisa baca lagi ulasannya disini .

Persiapan & Strategi Investasi Menjelang Resesi

Gambar
Bulan kemarin kita sudah membahas soal inverted yield curve dan hubungannya dengan krisis ekonomi , dimana pada akhir tulisannya penulis menyimpulkan bahwa memang ada kemungkinan bursa saham New York akan runtuh cepat atau lambat, dimana jika itu terjadi maka bursa saham di seluruh dunia juga akan ikut runtuh, termasuk di Indonesia. Namun alih-alih khawatir, penulis sendiri justru excited. Karena jika resesi itu nanti beneran terjadi dan IHSG hancur, maka itu justru menjadi kesempatan bagi investor yang mampu memanfaatkan periode resesi tersebut untuk ‘melompat lebih tinggi’. Namun tak lama setelah tulisannya di posting, penulis banyak menerima pertanyaan: Sebagai investor, apa yang harus kita lakukan/persiapkan sekarang untuk mengantisipasi terjadinya resesi??

Ebook Investment Planning - Kuartal II 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal II 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Analisa Kenaikan Tarif Cukai Rokok Terhadap HMSP, GGRM

Gambar
Pagi ini tiga saham rokok yakni HMSP, GGRM, dan WIIM turun lebih dari 10%, setelah akhir pekan kemarin Menteri Sri Mulyani ketok palu kenaikan cukai rokok 23%, atau diatas wacana sebelumnya yang hanya 10%. Nah, sebenarnya analisa berikut ini hanya penulis share kepada temen-temen member Ebook Market Planning (EMP) . Tapi setelah saya pertimbangkan lagi, karena ini sudah menjadi pertanyaan semua orang maka  sekalian saya posting saja disini, so here we go. Btw, untuk pertama kalinya, saya mencoba menampilkan analisanya dalam bentuk video Youtube, bisa anda lihat di halaman berikut:

Prospek TINS Pasca Peraturan Menteri ESDM Terkait Ekspor Timah

Gambar
Hingga Sabtu, 14 September, PT Timah, Tbk (TINS) masih belum merilis laporan keuangan (LK) untuk periode Kuartal II (Q2) 2019. Namun ada yang menarik kalau kita telisik LK Q1 perusahaan: Pendapatannya melonjak dua kali lipat menjadi Rp4.2 trilyun, dan demikian pula laba bersihnya tercatat Rp301 milyar, alias mencapai Rp1.2 trilyun jika disetahunkan. Bisa dibilang bahwa tahun 2019 ini adalah kali pertama perusahaan membukukan kenaikan laba yang signifikan setelah selama lima tahun sebelumnya (atau lebih lama lagi), perolehan laba TINS cenderung stagnan di kisaran Rp500-an milyar per tahun, dan memang ada satu peristiwa penting yang menjelaskan kenaikan laba tersebut. Peristiwa apakah itu?

Bagi Value Investor, Profit Itu Nomor Dua. Nomor Satunya Adalah..

Gambar
Minggu lalu, tepatnya tanggal 30 Agustus 2019, Warren Buffett merayakan ulang tahunnya yang ke-89. Usia yang tidak lagi muda, tentu saja, namun tetap belum ada tanda-tanda bahwa ia akan pensiun dari posisinya sebagai chairman Berkshire Hathaway, dan juga sebagai investor itu sendiri. Tidak hanya itu: Sepanjang hidupnya, Buffett hampir tidak pernah menderita sakit, kecuali di tahun 2012 dimana ia sempat divonis memiliki gejala kanker prostat, tapi setelah itu ia kembali sehat dan bekerja seperti biasa hingga hari ini.

Rekaman Terbaru Seminar Value Investing + Bonus Ebook

Gambar
Dear investor, penulis pada bulan Agustus 2019 kemarin menyelenggarakan seminar ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’ , dan juga seminar Value Investing, Avanced Class’ , di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya. Nah, suara penulis ketika mengisi dua kelas diatas direkam dari awal sampai akhir, dan anda bisa memperoleh rekaman tersebut (sudah dipilihkan rekaman yang terbaik/yang penyampaian materinya paling jelas) dengan ketentuan sebagai berikut.

Prospek PTPP: Pemegang Proyek Konstruksi Terbanyak di Wilayah Indonesia Tengah, dan Timur

Gambar
Pada ulasan minggu lalu, kita sudah membahas bahwa salah satu sektor yang diuntungkan dengan adanya pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah konstruksi, dimana pada lokasi ibukota yang baru tentunya akan dibangun sejumlah gedung perkantoran, kawasan residensial, hingga infrastruktur pendukungnya. Dan karena salah satu tujuan dari pemindahan ibukota itu adalah agar pembangunan ekonomi menjadi lebih merata/tidak lagi hanya terpusat di Jawa dan/atau Wilayah Indonesia Barat pada umumnya, maka hingga beberapa tahun hingga beberapa dekade kedepan, yang akan dibangun bukan hanya lokasi ibukota itu sendiri, tapi juga Wilayah Indonesia Tengah (WITA) dan Wilayah Indonesia Timur (WIT) secara keseluruhan.

Ibukota Pindah: Sektor Apa Saja yang Diuntungkan?

Gambar
Ketika Pemerintah Kerajaan Inggris secara resmi mengakui kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada tahun 1783, maka ibukota AS adalah di New York, dimana di kota itulah George Washington dilantik sebagai Presiden Pertama AS, tahun 1789. Namun segera setelah dilantik, Presiden Washington langsung mengusulkan pemindahan ibukota ke arah selatan, agar lokasi ibukota tersebut berada ditengah-tengah wilayah negara AS yang baru berdiri, sehingga diharapkan bahwa pembangunan akan tersebar lebih merata. Sebelumnya perlu diketahui bahwa pada abad ke-18, wilayah AS hanyalah di kawasan pantai timur mulai dari Kota Boston di utara, hingga Kota Jacksonville di selatan (jadi kawasan pantai barat dimana di kemudian hari berkembang menjadi kota Los Angeles atau San Francisco, ketika itu belum menjadi bagian dari AS). Sedangkan lokasi New York adalah tidak jauh dari Boston, sehingga dianggap ‘terlalu ke utara’.

Inverted Yield Curve, dan Hubungannya Dengan Krisis Ekonomi

Gambar
Menurut Investopedia, inverted yield curve, atau secara harfiah bermakna ‘kurva imbal hasil terbalik’, adalah kondisi dimana instrumen utang di Amerika Serikat, dalam hal ini US Treasury Bond (surat utang negara) dengan waktu jatuh tempo yang panjang memberikan hasil/bunga yang lebih kecil dibanding treasury bond jangka pendek. Disebut terbalik, karena normalnya obligasi jangka panjang (jatuh tempo diatas 10 tahun) memberikan bunga yang lebih besar dibanding obligasi jangka pendek (5 tahun atau kurang). Analoginya sama seperti kalau anda taruh deposito di bank, dimana semakin lama jangka waktu simpanannya, maka bunganya per tahun akan lebih besar.

Rekaman Video Investor Gathering w/ BEI Jawa Barat

Gambar
Dear investor, pada hari Rabu, 14 Agustus 2019, penulis memenuhi undangan dari BEI Jawa Barat untuk mengisi acara investor gathering & seminar di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, dimana kita membahas tentang prospek dari sejumlah emiten (totalnya ada 42 emiten, tapi penulis hanya bahas yang menurut penulis fundamentalnya bagus saja) yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan public expose. Dan Alhamdulillah, pesertanya penuh, dan acaranya juga berjalan lancar. Dan penulis sengaja merekam video acara kemarin untuk diposting di Youtube, agar anda juga bisa ikut memperoleh materi seminarnya. Okey, here we go, mulai dari Part 1 sampai terakhir Part 6:

Kemungkinan Resesi Global di Tahun 2020?

Gambar
Dear investor, seperti yang disampaikan sebelumnya, Ebook Investment Planning (atau ‘Ebook Kuartalan’) edisi Kuartal II 2019 sudah terbit hari Jumat kemarin, 9 Agustus 2019, dan sudah bisa diperoleh di link berikut . Nah, kepada teman-teman yang mengambil ebooknya, penulis memberi kesempatan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan dan konsultasi seputar investasi saham. Dan hingga hari Selasa, 13 Agustus ini, saya sudah menerima cukup banyak pertanyaan tersebut. Jadi untuk pertanyaan yang penulis anggap mewakili pertanyaan dari banyak investor, kita sajikan lagi disini plus jawabannya. Okay, here we go.

'If You Wait Until You Know Everything, It's Too Late!'

Gambar
Salah satu cara untuk belajar dari value investor terbesar sepanjang masa, Warren Buffett (WB), adalah dengan menonton video seminar dan wawancaranya, dimana jumlahnya lumayan banyak sejak ia pertama kali masuk televisi sekitar tahun 1962 lalu. And thanks to Youtube, kita bisa menonton video tersebut setiap saat, kalau penulis sendiri biasanya di malam hari menjelang tidur. Nah, dari sekian banyak video, ada satu video wawancara yang menarik, yakni ketika WB pada tahun 2018 dimintai pendapat oleh reporter Wall Street Journal (WSJ) tentang krisis finansial di tahun 2008 di Amerika Serikat. Lebih jelasnya bisa dilihat pada link video berikut:

Investasi vs Melunasi Utang: Mana Yang Harus Didahulukan?

Gambar
Kemarin penulis menerima satu pertanyaan menarik, ‘Pak Teguh, saya seorang karyawan yang tiap bulan menyisihkan gaji untuk diinvestasikan di saham. Disamping itu saya juga menerima bonus tahunan diluar gaji sebesar kurang lebih Rp60 juta. Uang bonus ini sebaiknya saya setor juga ke sekuritas, atau dipakai untuk melunasi utang terlebih dahulu? Soalnya rumah saya masih KPR, dan juga masih ada cicilan mobil.’ Nah, berhubung sekarang ini investasi saham tidak lagi monopoli para pengusaha yang biasanya gak punya masalah dengan cashflow sehari-hari dan juga gak punya utang pribadi (kecuali terkait usahanya), melainkan juga para karyawan atau bahkan juga mahasiswa yang masih belajar mengatur keuangan, maka pertanyaan ini menjadi penting untuk dijawab. Okay, kita langsung saja.

Seminar Value Investing Advanced, Surabaya, 1 September 2019

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘ Value Investing, Advanced ’, di Surabaya, Minggu 1 September 2019 . Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan lebih dalam lagi terkait strategi menghadapi  koreksi pasar , cara menemukan saham atau sektor yang bakal ‘naik panggung’, cara merespon aksi korporasi emiten, dst. Berikut materi selengkapnya:

Seminar Value Investing, Surabaya, 31 Agustus 2019

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’  di  Surabaya, Sabtu 31 Agustus 2019. Di seminar ini pada intinya kita akan belajar tentang pengertian investasi saham (dan apa bedanya dengan trading), konsep & pengertian value investing, cara menilai fundamental perusahaan, cara menghitung harga wajar saham, hingga cara menabung saham untuk simpanan aset jangka panjang. Berikut kisi-kisi materi selengkapnya:

Legacy Stock Series: Mayora Indah

Gambar
PT Mayora Indah, Tbk (MYOR) hingga Kuartal II 2019 melaporkan laba bersih Rp807 milyar, dimana laba tersebut naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp736 milyar, dan mencerminkan annualized ROE 17.6%, atau cukup bagus. Kemudian jika kita telisik kinerja perusahaan dalam lima tahun terakhir, maka sejak tahun 2014 lalu laba MYOR konsisten naik terus setiap tahunnya, dan demikian pula ekuitasnya tumbuh signifikan dari Rp4.1 trilyun menjadi terakhir Rp9.2 trilyun. A wonderful company indeed, tapi kenapa sahamnya justru malah turun banyak dalam setahun terakhir?

Ebook Investment Planning – Kuartal II 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal II 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Misteri Saham Sritex (SRIL)

Gambar
PT Sri Rejeki Isman, Tbk, atau lebih dikenal dengan Sritex (SRIL) , menjadi emiten pertama yang merilis laporan keuangan (LK) untuk periode Kuartal II 2019, dimana hasilnya sekilas tampak sangat baik: Labanya naik menjadi US$ 63 juta dibanding US$ 56 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan annualized ROE mencapai 21.8%. Disisi lain pada harga saham 340, PBV-nya cuma 0.9 kali, dengan PER 3.9 kali. Dengan indikator fundamental seperti itu, maka harusnya sahamnya bakal langsung lompat segera setelah LK-nya keluar, dan memang pada hari ini SRIL sempat lompat ke 352 dengan volume transaksi yang sangat besar (lebih dari 2 milyar lembar saham), tapi somehow  dia balik lagi ke 340, sebelum akhirnya ditutup di 344. Kemudian jika kita perhatikan pergerakan sahamnya selama setahunan terakhir, maka SRIL memang nyaris tidak pernah beranjak dari level 340 – 350, tak peduli IHSG naik atau turun, dan tak peduli meski saham-saham lain dengan kualitas fundamental yang sama sudah pada terb

Bank BTN, dan Prospek Program Sejuta Rumah

Gambar
Di semua negara di seluruh dunia, salah satu sektor usaha yang paling menguntungkan  adalah perbankan. Karena segala jenis usaha lainnya di negara yang bersangkutan pasti membutuhkan jasa perbankan, baik itu untuk transaksi keuangan maupun kebutuhan pendanaan. However, industri perbankan pada satu negara tertentu biasanya hanya didominasi oleh beberapa pemain saja. Termasuk di Indonesia, dimana lebih dari 70% aset perbankan disini dikuasai oleh empat emiten yakni Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), dan Bank BNI (BBNI). Alhasil, meski tadi diatas dikatakan bahwa sektor perbankan terbilang menguntungkan, namun bank yang benar-benar membukukan profit jumbo setiap tahunnya hanyalah empat bank diatas saja. Sedangkan diluar itu, mereka seringkali harus puas dengan return on equity kurang dari 12% setiap tahunnya, itupun tidak konsisten/kadang bisa rugi pada tahun-tahun tertentu.

Rekaman Seminar Value Investing & Private Class, Juni 2019

Gambar
Dear investor, penulis pada hari Sabtu, tanggal 22 Juni kemarin menyelenggarakan seminar investasi saham dengan tema: ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’, disusul pada hari minggu-nya, tanggal 23 Juni, kelas private dimana kita banyak berdiskusi tentang investasi saham pada umumnya, dan value investing pada khususnya. Suara penulis ketika mengisi dua kelas diatas direkam dari awal sampai akhir, dan anda bisa memperolehnya dengan ketentuan sebagai berikut.

Pernah Dengar Istilah Zona Nyaman? Dalam Dunia Investasi Saham, Ini Penjelasannya

Gambar
Menurut Wikipedia, comfort zone, atau zona nyaman, adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya, dan jarang mengalami stress atau gelisah. Menurut Casandra Brown, penulis buku The Gift of Imperfection, zona nyaman adalah keadaan dimana kita hanya mengalami sedikit ketidakpastian, tidak mengalami kekurangan (akan kebutuhan sehari-hari/kebutuhan pokok), dan tidak rentan terhadap situasi atau peristiwa yang berbahaya. Zona nyaman adalah keadaan dimana kita memiliki kendali penuh atas diri kita sendiri, dan lingkungan sekitar.

Special Report: Penyebab Anjloknya Saham MNCN dan BMTR, dan Rencana Private Placement

Gambar
Pada Kamis, 17 Juni, tepatnya menjelang penutupan pasar, tiga saham Grup MNC yakni Media Citra Nusantara (MNCN), Global Mediacom (BMTR), dan MNC Investama (BHIT), secara bersamaan turun signifikan, gak tanggung-tanggung MNCN dan BMTR bahkan jeblok sampai auto reject (AR) 25 persen! Sedangkan BHIT tersungkur 11.9%. Tidak ada berita atau informasi penting tertentu yang bisa menjelaskan penurunan yang sangat tiba-tiba tersebut, termasuk humas dari MNCN juga sudah mengklarifikasi bahwa tidak ada peristiwa material tertentu yang mengubah fundamental perusahaan. Tapi tidak adanya penjelasan inilah yang justru kemudian menimbulkan sejumlah rumor dan teori konspirasi, salah satunya adalah bahwa jatuhnya MNCN ini adalah karena ulah bandar saham. Benarkah demikian?

Prospek Bali United FC: Valuasi Setara Inter Milan??

Gambar
Ketika PT Bali Bintang Sejahtera, Tbk (BOLA), yang merupakan perusahaan pemilik klub sepakbola Bali United FC , mengumumkan akan IPO, maka penulis menerima banyak pertanyaan dari investor yang juga mengaku sebagai pecinta olahraga sepakbola, terkait prospek dari BOLA ini. Yep, karena kalau melihat industri sepakbola itu sendiri yang digandrungi oleh milyaran penggemar di seluruh dunia termasuk di Indonesia, maka prospek BOLA ini sekilas sangat menarik. Dan kalau misalnya anda adalah supporter dari Bali United itu sendiri, maka terdapat kepuasan tersendiri jika kita bisa menjadi pemilik perusahaan, meski hanya 1 lot sahamnya. Tapi sekarang kita balik lagi ke pertanyaan umum investor: Apakah Bali United FC ini memang menguntungkan?

Seminar Pak Joeliardi Sunendar, Jakarta, Sabtu 29 Juni

Gambar

Inilah Saham yang Diuntungkan Revolusi Industri 4.0

Gambar
Menurut Wikipedia, Industry 4.0 atau disingkat I4, adalah trend industri saat ini dimana segala sesuatunya sudah sangat berhubungan dengan teknologi digital , komputer, internet, artificial intelligence (AI), hingga cyber-physical system. Bahasa gampangnya, I4 adalah aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone anda saat ini, yang menawarkan fungsinya masing-masing. Termasuk ketika anda membaca blog ini, maka bukanya pakai aplikasi browser bukan? Entah itu Google Chrome, Opera, atau lainnya, atau melalui email yang masuk ke aplikasi inbox email anda, jika anda berlangganan newsletter .

Asuransi Unitlink vs Investasi Saham

Gambar
Mudik lebaran kemarin penulis dapet cerita dari salah seorang bibi. Jadi ceritanya ia membeli produk unitlink dari sebuah perusahaan asuransi, dengan cicilan tetap Rp500,000 per bulan selama 10 tahun, sejak bulan Oktober tahun 2009 lalu. Ketika itu agen asuransinya bilang, dengan unitlink ini maka ibu dapet dua keuntungan sekaligus. Yang pertama adalah proteksi, dimana kalau ibu sakit maka dapat uang pertanggungan (UP) sebesar maksimal Rp120 juta, dan yang kedua adalah investasi, dimana setelah 10 tahun maka ibu akan menerima pembayaran tunai sebesar Rp60 juta (Rp500 ribu x 12 bulan x 10 tahun), bahkan bisa lebih dari itu kalau hasil investasinya tinggi. Sebab uang yang disetorkan tiap bulan akan kami putar/kami investasikan, dan ibu akan menerima keuntungannya.

Seminar Value Investing, Jakarta, 22 Juni 2019

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’  di Jakarta, hari  Sabtu, 22 Juni 2019 . Di seminar ini pada intinya kita akan belajar tentang pengertian investasi saham (dan apa bedanya dengan trading), konsep & pengertian value investing, cara menilai fundamental perusahaan, cara menghitung harga wajar saham, hingga cara menabung saham untuk simpanan aset jangka panjang. Berikut kisi-kisi materi selengkapnya:

'Perkataan yang Baik Adalah Sedekah'

Gambar
Suatu siang di Cimahi, Jawa Barat, dimana penulis seperti biasa menjemput si kecil pulang dari taman kanak-kanak. Biasanya saya menjemput pakai sepeda motor, namun karena ketika itu hujan maka saya pakai mobil. Tak lama setelah kami berdua masuk mobil dan jalan lagi, si kecil kemudian menurunkan kaca jendela dan menyapa teman-temannya sambil melambaikan tangan, dadah dadah, seperti itu. Tapi saya kaget ketika tiba-tiba dia ngomong begini ke salah seorang teman TK-nya (yang diantar oleh ibunya) yang sedang berdiri di pinggir jalan menunggu angkutan umum, ‘Kenapa kamu naik angkot? Gak punya mobil yaaa? ’

Ebook Investment Planning - Kuartal I 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal I 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Strategi ‘Momentum Investing’ Untuk Profit Lebih Cepat Dari Saham-saham Jangka Panjang

Gambar
Di artikel sebelumnya, kita membahas bahwa kalau kita mau beli saham untuk tabungan jangka panjang, maka jangan cuma lihat pergerakan sahamnya dalam 5 tahun terakhir, tapi coba lihat lagi dalam 10 tahun terakhir. Contohnya ULTJ, yang meski dalam lima tahun terakhir hanya profit 20%, tapi dalam 10 tahun terakhir profitnya total mencapai 7 - 8 kali lipat. Namun disisi lain, jika kita kebetulan beli saham Ultrajaya (ULTJ) di tahun 2014 dan bukannya 2009, kemudian tetap hold sampai hari ini, maka tetap saja profitnya cuma 20% diluar dividen. Jadi adakah strategi agar kita tidak terjebak dalam kondisi ‘hold too long for nothing’ seperti itu? Anda bisa baca lagi artikel lengkapnya disini (sebaiknya baca dulu biar nyambung ceritanya).

The Power of Legacy Stock: Berapa Profitnya Jika Kita Beli Saham Ultrajaya di Tahun 2009?

Gambar
Ada satu pertanyaan menarik ketika beberapa waktu lalu penulis membahas saham Ultrajaya Milk Industry (ULTJ) (ini link artikelnya ), dimana kesimpulan akhirnya adalah bahwa ULTJ ini bisa dipertimbangkan sebagai tabungan atau investasi jangka panjang. Atau mengutip istilah Pak Joeliardi Sunendar, sebagai legacy stock yang bisa di- hold as long as possible. Problemnya, dalam lima tahun terakhir yakni 2014 – 2019, ULTJ secara keseluruhan hanya naik dari 1,000 ke 1,200, sehingga total gain-nya hanya sekitar 20% dalam lima tahun , atau jauh lebih rendah dibanding beberapa saham long term lainnya yang lebih populer seperti katakanlah Bank BRI (BBRI). Jadi pertanyaannya kemudian, apa benar bahwa ULTJ ini bagus untuk long term? Karena kalaupun kita katakan bahwa sahamnya aman/ low risk, tapi profit segitu dalam jangka waktu selama itu tentu saja kelewat kecil bukan??

Setelah Turun Terus, Inilah Valuasi IHSG Saat Ini

Gambar
Jumat kemarin setelah pasar tutup, penulis ditelpon wartawan untuk dimintai komentar terkait valuasi IHSG yang ketika itu sudah drop signifikan ke level 5,827, namun menurut data Bloomberg PER-nya masih cukup tinggi yakni 18 kali. Sehingga ada kesan bahwa meski indeks memang sudah turun cukup dalam dibanding posisi tertingginya di tahun 2019 ini (dari 6,548 ke 5,828, berarti turun 11.0%), tapi secara kaidah value investing maka IHSG masih bisa turun lagi, karena saham-saham di BEI belum cukup murah untuk dibeli. Tapi benarkah demikian? Bahwa valuasi Bank BCA dkk sekarang ini masih pada mahal??

Prospek United Tractors Setelah Akuisisi Tambang Emas

Gambar
Pada tanggal 4 Desember 2018, PT United Tractors, Tbk (UNTR) mengumumkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan proses akuisisi 95% saham PT Agincourt Resources (PTAR) , pemilik dan pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Jadi dengan demikian UNTR sekarang punya lima segmen usaha yakni penjualan alat-alat berat, kontraktor tambang, tambang batubara, usaha konstruksi, dan tambang emas, dimana dua segmen yang disebut terakhir baru bergabung dengan UNTR dalam beberapa tahun terakhir. Menariknya, berbeda dengan kontribusi usaha konstruksi-nya yang masih sangat kecil, usaha tambang emas UNTR sukses menyumbang laba bersih sebelum pajak sebesar Rp665 milyar pada Kuartal I 2019, atau 16% dari total laba sebelum pajak perusahaan.

Bank Jatim: Big Dividend No More??

Gambar
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, atau biasa disebut Bank Jatim (BJTM) sudah merilis laporan keuangan untuk periode Kuartal I 2019, dimana perusahaan melaporkan laba bersih Rp405 milyar, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp376 milyar. Namun yang menarik adalah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, manajemen BJTM baru menggelar RUPS untuk tahun fiskal 2018 (dimana RUPS-nya termasuk membahas soal dividen) pada hari Jumat, 26 April kemarin, sehingga perusahaan baru akan membayar dividen dalam waktu dekat ini, dan dividend payout ratio -nya (DPR) tidak lagi sebesar sebelumnya, yakni hanya 54.3% dari total laba bersih sepanjang tahun 2018 (biasanya dividen BJTM mencapai 60 – 70% labanya). Jadi apakah dengan demikian BJTM sudah tidak bisa lagi dikategorikan sebagai ‘dividend stock’?

Ebook Investment Planning - Kuartal I 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal I 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Prospek Saham Konstruksi Setelah (Hasil) Pilpres

Gambar
Dalam dua tahunan terakhir, ada satu sektor yang kinerja fundamental para emitennya sebenarnya cukup bagus, atau bahkan sangat bagus, namun saham-saham di sektor ini justru turun seiring dengan ketidak pastian prospek jangka panjangnya. Yup, anda mungkin sudah tahu sektor tersebut: K onstruksi, terutama konstruksi BUMN. Jika bicara kinerja, maka  seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah, Waskita Karya (WSKT) membukukan kenaikan ekuitas serta laba yang signifikan sejak tahun 2015 lalu. Namun perkembangan politik didalam negeri dalam satu dua tahunan terakhir membuat investor ragu bahwa pemerintahan saat ini akan berlanjut di periode selanjutnya, dimana skenario terburuknya adalah pembangunan infra akan berhenti, sehingga masa panen raya WSKT dkk juga akan berakhir.

Kemana Arah IHSG Setelah Pemilu & Pilpres?

Gambar
Tak terasa sekarang sudah tanggal 15 April, dan itu artinya sebentar lagi Indonesia akan menggelar hajatan Pemilu dan Pilpres, tepatnya pada tanggal 17 April mendatang (untuk TPS luar negeri, sudah sejak 14 April kemarin). Bagi investor yang sudah lama di pasar saham, ajang pemilu sejatinya merupakan hal yang biasa karena sudah rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali, dan karena masih ada banyak faktor atau peristiwa penting lainnya yang juga harus diperhatikan ketika kita menganalisis arah pasar, serta menyusun strategi investasi. However, seperti yang pernah penulis sampaikan sebelumnya, kampanye Yuk Nabung Saham! oleh BEI sejak tahun 2015 lalu telah sukses menghadirkan banyak investor baru di bursa, dimana saat ini sekitar dua pertiga pelaku pasar adalah para newbie yang belum memiliki pengalaman berinvestasi di tahun-tahun pemilu sebelumnya (2014 kebelakang). Jadi pada akhirnya pertanyaan diatas tetap penting: Kemana arah IHSG setelah Pemilu tahun 2019 ini?

Rahasia Profit 20% Dalam 7 Hari

Gambar
Kemarin kita dapet satu pertanyaan menarik, ‘Pak Teguh saya barusan lihat ini di Youtube, sepertinya sih mereka jual trading system atau software apa gitu, yang katanya bisa mendeteksi saham-saham yang berpotensi auto reject atas, sehingga profitnya bisa sangat besar hanya dalam hitungan hari. Bagaimana pendapat Pak Teguh soal itu?’ Sebelumnya buat yang belum tau, auto reject atas, atau disingkat ARA, adalah kondisi dimana sebuah saham melejit naik hingga batas maksimal-nya, dalam hal ini 20%, 25%, atau bahkan naik 35% dalam satu hari , tergantung harga nominal sahamnya di market.

Prospek Indofood (INDF), dan Indofood CBP (ICBP)

Gambar
Okay, seharusnya untuk minggu ini kita akan bahas saham yang kebalikannya saham Ultrajaya (ULTJ), tapi karena belakangan ini banyak yang request analisa Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Indofood Consumer Brand Products (ICBP) setelah keduanya turun signifikan dalam dua bulanan terakhir, sedangkan penulis sendiri dalam banyak kesempatan selalu menyebut bahwa ICBP layak untuk investasi long term, maka sekarang kita bahas dua saham ini dulu. Okay, here we go.

Legacy Stock Series: Ultrajaya Milk

Gambar
Warren Buffett pernah mengatakan, ‘Saya suka berinvestasi pada perusahaan yang sedemikian bagusnya, yang jika perusahaan tersebut dijalankan oleh seorang idiot maka hasilnya akan tetap profit’. Sudah tentu, ini bukan berarti kualitas manajemen perusahaan tidak penting, namun memang beberapa perusahaan lebih mudah dijalankan dibanding perusahaan lainnya, terutama jika perusahaan tersebut sejak awal memenuhi beberapa kriteria khusus seperti memberlakukan monopoli, memiliki kuasa untuk menentukan harga jual produknya, dan bisnisnya tidak dipengaruhi oleh naik turunnya kondisi makroekonomi.

Mengapa Generasi Millennial Harus Berinvestasi?

Gambar
Ada satu pertanyaan menarik ketika penulis mengisi acara talkshow investasi saham di sebuah kampus di Semarang, tahun 2016 lalu: Pak Teguh, tadi kan sudah disampaikan soal tips-tips untuk berinvestasi di saham. Tapi sekarang pertanyaannya general saja, bagaimana tips bagi kami yang masih kuliah ini untuk bisa sukses secara finansial setelah kami lulus nanti? Apakah harus bekerja dan menabung dulu sebelum baru kemudian invest di saham, atau bagaimana? Sebab untuk invest di saham juga perlu uang/modal kan? Dan kami saat ini gak punya modal tersebut.

Prospek Properti 2019: Jackpot??

Gambar
Ketika penulis terakhir kali membahas sektor properti, Januari 2018 lalu, ketika itu kesimpulannya adalah bahwa sektor ini berpeluang untuk ‘naik panggung’ di tahun 2018 tersebut karena dua faktor yakni: 1. Suku bunga BI Rate sedang rendah-rendahnya, yang artinya bunga KPR (kredit pemilikan rumah) juga lagi murah, dan ini akan mendorong orang untuk beli rumah, 2. Kondisi ekonomi nasional secara umum cukup bagus. Namun ini bukan berarti semua saham properti bisa dikoleksi, karena selain dua faktor diatas, tiap-tiap emiten properti juga punya faktor individualnya masing-masing yang berpengaruh terhadap kinerja mereka, seperti lokasi properti-nya, kualitas infrastruktur di sekitar proyek, jenis properti yang dijual, hingga kualitas manajemen. Anda bisa baca lagi ulasannya disini .

Bagaimana Jika Emiten Bangkrut?

Gambar
Warren Buffett di salah satu annual letter-nya di tahun 1960-an, bercerita tentang investasinya di Sanborn Map Co., perusahaan penyedia layanan peta untuk seluruh wilayah Amerika Serikat dengan pelanggan perusahaan asuransi, pemerintah daerah, hingga dinas pajak. WB menempatkan tak kurang dari 35% dana kelolaannya di Sanborn, dengan alasan sebagai berikut: Sanborn ini dulunya merupakan perusahaan monopoli dibidangnya, dan otomatis kinerja profitnya sangat bagus. Namun pada dekade 1950-an, perusahaan asuransi menemukan metode under-writing yang disebut carding, yang menyebabkan mereka tidak lagi membutuhkan peta yang dibuat oleh Sanborn.

Seminar Value Investing Advanced, Jakarta, 24 Maret

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘ Value Investing, Advanced ’, di Jakarta, hari  Minggu 24 Maret 2019 . Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan lebih dalam lagi terkait strategi menghadapi koreksi pasar , cara menemukan saham atau sektor yang bakal ‘naik panggung’, cara merespon aksi korporasi emiten, dst. Berikut materi selengkapnya:

Seminar Value Investing, Jakarta, 23 Maret

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Beat The Market in Five Minutes!’  di Jakarta, hari  Sabtu, 23 Maret 2019 . Di seminar ini pada intinya kita akan belajar tentang pengertian investasi saham (dan apa bedanya dengan trading), konsep & pengertian value investing, cara menilai fundamental perusahaan, cara menghitung harga wajar saham, hingga cara menyusun portofolio yang efektif. Berikut kisi-kisi materi selengkapnya: Ilustrasi Value Investing

Cara Beli Saham Persis Pada Harga Terendahnya

Gambar
Beberapa waktu lalu penulis menonton film berjudul Sully , yang bercerita kisah nyata (meski ditambah sedikit bumbu-bumbu fiksi) tentang seorang pilot bernama Capt. Chesley ‘Sully’ Sullenberger, yang pada Januari 2009 mendaratkan pesawat terbang secara darurat di Sungai Hudson, Kota New York, setelah pesawat tersebut sebelumnya menabrak kawanan burung di udara ( bird strike ). Oleh publik, Kapten Sully dianggap sebagai pahlawan, karena ia berhasil menyelamatkan nyawa seluruh penumpang serta kru pesawat, totalnya berjumlah 155 jiwa. Namun investigasi lanjutan oleh otoritas berwenang menunjukkan bahwa pesawat masih bisa berputar kembali ke bandara, dan tidak harus mendarat darurat di air.

Kirana Megatara, dan Prospek Harga Karet

Gambar
Kirana Megatara (KMTR) membukukan laba bersih Rp69 milyar hingga Kuartal III 2018, anjlok dibanding periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp391 milyar, dan karena itulah sahamnya terjun bebas dari 900-an, Februari 2018 lalu, hingga mentok di 250 pada November, sebelum kemudian naik lagi ke posisi sekarang (350-an). Namun yang menarik perhatian penulis adalah ketika perusahaan menggelar right issue pada Januari 2019 kemarin di harga 530 , alias jauh diatas harga sahamnya dipasar, dimana pembeli siaganya adalah perusahaan asal Singapura dengan nama  Hainan State Farm (HSF) Pte. Ltd . Dan setelah right issue tersebut, pemegang saham mayoritas KMTR berubah dari sebelumnya Grup Triputra milik konglomerat Theodore P. Rachmat, menjadi HSF diatas (Grup Triputra masih jadi pemegang saham di KMTR, namun persentase kepemilikannya sedikit berkurang/terdilusi). Pertanyaannya, kenapa HSF bela-belain nyetor saham baru di KMTR pada harga diatas harga pasar? Termasuk kenapa mereka sampai mengambil

Buku Karya Value Investor Senior: Pak Joeliardi

Gambar
S ebagai investor, ada satu ‘aset’ yang menurut penulis sangat berharga untuk dimiliki, namun sekaligus sangat sulit untuk diperoleh: Kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan  investor yang lebih senior.  Berharga, karena dari mereka-lah kita bisa memperoleh  sharing  pengalaman, pencerahan, dan nasihat-nasihat penting, dimana itu semua sangat dibutuhkan dalam kegiatan berinvestasi itu sendiri. Namun kesempatan ini juga sulit untuk diperoleh, mengingat investor senior yang sudah berinvestasi di pasar saham sejak tahun 80-an atau 90-an (BEI itu sendiri baru buka lagi tahun 1977), dan masih aktif berinvestasi sampai sekarang, itu jumlahnya sangat sedikit. Dan kalaupun ada maka biasanya mereka  low profile  dan cenderung tertutup, yang jangankan ditemui, untuk ditelpon saja susahnya sampai jungkir balik.

Value Investing: Analogi Sederhana

Gambar
Beberapa waktu lalu di Instagram penulis posting ‘value investing quiz’ dengan pertanyaan, jika anda hendak bepergian pakai pesawat dari Jakarta ke Padang dengan hanya dua pilihan jadwal berikut (di hari yang sama), maka berdasarkan kaidah value investing, manakah yang akan anda pilih? Lion atau Garuda? Dan ternyata banyak sekali jawaban yang bagus-bagus yang masuk. Nah, sekarang giliran jawaban dari saya.

'Wonderful Company' di Sektor Konstruksi

Gambar
Kalau kita bicara sektor konstruksi, maka perhatian investor dalam 1 – 2 tahun terakhir ini hanya terfokus pada emiten-emiten konstruksi BUMN, karena di lapangan kita bisa melihat bahwa pembangunan infrastruktur terus dikebut oleh Pemerintah, dan yang diuntungkan tentunya adalah Waskita Karya dkk. However, perusahaan konstruksi sebenarnya tidak melulu membangun jalan tol dll, melainkan ada juga konstruktor spesialis membangun gedung dan properti . Hanya memang, seiring dengan masih lesunya industri properti itu sendiri, maka kinerja emiten konstruktor gedung ini juga ikut melambat dalam 1 – 2 tahun terakhir, demikian pula saham mereka ikut turun. Namun ternyata masih ada satu perusahaan konstruksi gedung yang kinerjanya baik itu dari sisi pendapatan, laba bersih, nilai kontrak, hingga nilai dividen yang dibayarkan, hingga Kuartal III 2018 kemarin hampir semuanya konsisten naik meski tipis (tapi masih lebih baik dibanding kinerja konstruktor lain yang turun). Perusahaan apakah itu?

Ebook Investment Planning - Kuartal IV 2018

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal IV 2018 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Menghitung 'Prospek Saham' Dalam Value Investing

Gambar
Kalau anda ketik ‘prospek saham’ di Google, maka akan keluar beberapa sugesti seperti ‘prospek saham antm’, ‘prospek saham bumi’, ‘prospek saham asii’, dan seterusnya. Tapi ketika anda googling ‘valuasi saham’, maka tidak muncul sugesti ‘valuasi saham asii’. Ini menunjukkan bahwa ketika seorang investor di Indonesia mencoba mencari informasi tentang saham tertentu di Google, maka hampir pasti kata yang ia gunakan adalah ‘prospek saham + kode sahamnya’ . Hanya ada sedikit investor yang googling informasi tentang saham menggunakan kata ‘valuasi saham A’, ‘kinerja perusahaan B’, atau lainnya. Kata yang paling sering digunakan, sekali lagi, adalah prospek.

Peluang di Saham Multifinance

Gambar
Warren Buffett pernah mengatakan bahwa, ketika menghitung valuasi sebuah saham, maka kita jangan hanya melihat aset-aset berwujud milik perusahaan seperti pabrik, persediaan, piutang dst, melainkan kita juga harus melihat aset-aset tidak berwujud seperti reputasi, kekuatan merk, dan keunggulan kompetitif. Singkatnya, jika ada dua perusahaan dengan nilai buku yang persis sama, namun perusahaan A memilik reputasi yang lebih baik, dan produknya pun lebih dikenal masyarakat dibanding perusahaan B, maka Buffett akan memilih perusahaan A, bahkan meski harganya lebih tinggi.

Talkshow Sharing Pengalaman Investasi Saham

Gambar
Berikut ini adalah video ketika penulis memenuhi undangan BEI Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan untuk sharing pengalaman investasi saham, dengan lokasi acara di Hotel Mercure, Kota Banjarmasin. Dalam kesempatan ini penulis berbagi cerita tentang bagaimana awalnya saya masuk ke dunia pasar saham, pengalaman ketika membuka rekening di sekuritas untuk pertama kali, hingga pengalaman membeli saham-saham tertentu, yakni pada tahun 2009 – 2010 lalu. Okay, kita langsung saja.

Prospek Saham di Tahun Pemilu 2019

Gambar
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, topik ‘prospek atau outlook pasar saham’ di awal tahun 2019 ini mungkin menjadi topik yang sangat penting bagi banyak investor, dan ada beberapa alasan untuk itu. Pertama, sebagaimana yang kita ketahui, di tahun ini di Indonesia akan ada hajatan besar yakni Pemilihan Umum (Pemilu) sekaligus Pemilihan Presiden (Pilpres). Nah, meski Indonesia pasca reformasi sudah rutin menggelar Pemilu 5 tahunan sejak tahun 1999 lalu, dan juga menggelar Pilpres sejak 2004, namun memang Pemilu tahun 2019 ini sejak awal terasa berbeda khususnya bagi investor saham.