IHSG Drop 4%, What Happen?

Jumat kemarin IHSG ditutup anjlok 4.01% ke posisi 5,232, dimana penurunan ini bahkan sedikit lebih dalam dibanding peristiwa panic selling pada bulan Agustus 2015 (waktu itu IHSG turun 3.97%), dan asing pun jualan gila-gilaan hingga Rp3 trilyun di pasar reguler. Sebelumnya, kurs Rupiah juga terjerembab hingga sempat tembus Rp13,500-an per US Dollar setelah muncul spekulasi bahwa Ms. Yellen akan segera menaikkan Fed Rate karena ditekan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) yang beru terpilih kemarin, Donald Trump.


Sementara didalam negeri, kondisi politik pasca demo besar 411 juga belum sepenuhnya pulih, termasuk beredar rumor bahwa akan ada demo susulan. Ketika beberapa hari terakhir ini Presiden Jokowi banyak berkunjung ke markas TNI dan Polri, beberapa pihak berspekulasi bahwa mungkin negara dalam kondisi darurat atau semacamnya, dan itulah yang menyebabkan asing kemarin panik. Indikasi paniknya asing juga bisa dilihat dari indeks EIDO, yang semalem drop lagi 4.46%, atau totalnya 12.4% hanya dalam tiga hari!

So what the hell is going on???

Nah, sebelum kita akan membahas soal dinamika pasar ini lebih lanjut, mari kita dengar apa pendapat Anda tentang:
  1. Perkembangan pasar akhir-akhir ini,
  2. Bagaimana kira-kira kedepannya, dan
  3. Peluang apa yang mungkin akan timbul dan bisa kita manfaatkan.
Anda bisa menulisnya melalui kolom komentar dibawah.

Komentar

Anonim mengatakan…
Menurut saya ini adalah siasat asing untuk kembali membeli saham saham ihsg.
Anonim mengatakan…
cenderung untuk balancing dan mempersiapkan amunisi kebijakan trump yg baru
Anonim mengatakan…
Menurut saya asing memang ingin keluar karena, IHSG saat ini sedang tidak menguntungkan. Dilihat dari penerimaan dana tax amnesty periode ke dua yg sangat jauh jumlahnya dibanding periode pertama adalah alasan terkuat asing keluar besar besaran.ditambah sentimen negatif dari terpilihnya donald trump sebagai presiden amerika, dan kondisi pilotic indonesia yang saat ini sangat riskan terhadap gesekan. Jadi saya punya prediksi IHSG akan kembali ke bawah 49XX.
Anonim mengatakan…
anggap saja IHSG dan rupiah turun karena efek Trump. setelah ini berbagai wacana kebijakan US muncul dan investor cenderung menarik dana dari IHSG, baik lokal maupun asing. Beberapa minggu ke depan akan menjadi saat yang tepat untuk masuk pasar. karena sebenarnya belum terjadi apa-apa terkait kebijakan ekonomi politik US. IHSG sendiri memang sudah naik banyak kemarin maka wajar jika turun dulu sekarang, ditambah triger efek Trump.
Jemmy Sandy mengatakan…
Rebalancing portofolio
Anonim mengatakan…
Level 4500 mungkin
Troy Richardo Mulyono mengatakan…
Cuman sementara aja turunnya ini, uda byk saham bluechip yg mrah & prospek ke depan sgt bgs.

Buy a wonderful company at a wonderful price.
Anonim mengatakan…
Faktor pajak di us yang rumornya mau diturunkan pasti akan meningkatkan earning emiten US.

Hasilnya indonesia yg kemarin2 diberi label overweight mungkin akan sedikit berkurang kadar overweightnya. Karena sebagian duit akan pindah ke emiten us
Dimas mengatakan…
Sy rasa dana asing sudah untung banyak semenjak menaikkan ihsg dari 4300-5500, time to get out dengan katalis terpilihnya donald trump dan republican memperoleh full control of senate and house, ditambah janji2 ekonomi presiden baru yg pastinya disupport senate sehingga menaikkan kepercayaan market. Diluar perkiraan dow justru naik setelah DT terpilih dan rally berturut2 menunjukkan optimisme market so far. So it's time to abandon emerging markets and heads home. Kita lihat sampai level berapa ihsg akan bertahan. Bumpy road ahead.
E S mengatakan…
Politik lg panas pak.. apa lagi.. liat aja pak jokowi jg kepanasan gk bisa duduk.. takut jatuh kali pak..
Unknown mengatakan…
Portfolio sedang di rebalancing oleh institusi/fund manager. Semua menunggu kepastian US dan kondisi dalam negeri yang belum kondusif. Harusnya sentimen ini hanya sementara setelah semua sudah jelas saya yakin pasar modal akan kembali seperti semula. Sekarang saatnya pilih saham yang bagus dan murah.
Naxno mengatakan…
Taun lalu ihsg sakit, trus habis minum obat sembuh, obat ada efek sampingnya, nah ini dia efek sampingnya (profit taking)
jawa barat mengatakan…
Jokowi kelihatan kurang percaya diri. Itu sebabnya. Harusnya sby ditangkap aja dulu atau minimal dipanggil polisi. Pasti konfident ke indonesia naik tinggi.
Phemonix mengatakan…
Kalo menurut saya asing sudah mulai keluar dari awal bulan November oleh karena itu IHSG dalam bulan ini gerakannya Flat ke bawah.

Asing cenderung tahan diri sambil menunggu hasil pemilihan Presiden. Sedangkan mereka sama sekali tidak terpengaruh dengan demo demo Ahok, ini bisa dilihat dgn tidak ada sama sekali pemberitaan di CNN maupun travel waring yang dilekeluarkan oleh Pemerintah amrik. (Mungkin intel mereka lbh canggih sehingga tau demo ini sdh tidak akan seheboh 1998)

Setelah Trump terpilih sempat terjadi kepanikan pasar sesaat setelah itu reda, dan tiba tiba datanglah kekompakan asing untuk melepas semua saham saham Bluechip sekaligus untuk saham second line turunnya tidak seberat bLuechip.

Dalam analisa saya Trump yang cenderung mementingkan ekonomi dalam negeri mereka dimana pajak korporasi akan di potong dari 35% menjadi 15% begitu juga dengan pajak pendapatan pribadi serta menaikkan pajak Import sampai dengan 45% akan menyebabkan inflasi naik didalam negerinya.

Tentu para investor yang melepas saham saham secara besar besaran sudah memperhitungkan semua data diatas dimana mereka cenderung melindungi investasi mereka dengan memindahkan dana mereka dari yang beresiko ke obligasi Pemerintah,, emas dan Dolar.

Untuk beberapa saat saya pikir pasar masih akan sangat volatil sampai Trump benar2 dilantik dan menunjukkan arah kebijakannya yang lebih jelas.

Untuk investor jangkar panjang (seperti saya) saat ini adalah saatnya beli dengan harga diskon yang menarik.

Bagaimana menurut Mas Teguh?
Marta mengatakan…
Market kan akan SELALU ber fluktuasi pak teguh.
Kalau menurut saya sih, BI & Pemerintah itu keblinger,
sok - sok an mau nerapin kebijakan bunga rendah. Buat
repo rate lah sgl macem. Sudah tau USA mau naikkin suku bunga,
Ehh yg di sini sok2 an mau nurunin. Apa biar kayak Jepang gitu
suku bunga negatif sekalian. hahaha
Anonim mengatakan…
Komentar2 nya Lucu2 dan menarik.. hehehe...
Kemarin para analis dr beberapa sekuritas bercuap2 bahwa IHSG jumat berpotensi hijau mengekor Dow Joness tapi malah merah merona.. hihihihi
Semoga bsk senin kembali membawa berkah ya IHSG nya.. amin..
fajar,121116 mengatakan…
secara teori ,market indonesia dianggap sudah mahal dibanding market regional ,khusunya emerging market....sangat rasional asing melepas sebagian portofolio dengan melihat resiko internal yg semakin tinggi khususnya kondisi politik, di tambah resiko external dari USA....menurut saya potensi selling asing masih akan berlanjut...emiten2 dengan korelasi US$ akan terpukul dalam jk.menegah...sedang emiten konsumer cenderung defensif...semoga pasar lebih raisonal menyikapi dinamika ini.....salam damai,.......tabik
Unknown mengatakan…
PER IHSG 25. Mungkin memang secara fundamental sudah mahal.
mr.SIBALI mengatakan…
Peluang naik udah kecil, saatx asing profit taking untuk beli lagi di harga murah atau asing pulang kampung saja..... wait and see
Unknown mengatakan…
Setuju dengan Anda. Bisa di katakan ini crash mini. Jadi investor boleh tambah porsi. Saya melihat sektor pertambangan lebih tahan banting belakangan ini. Karena faktor harga batu bara itu sendiri. Jika trump mendukung baru bara naik, 2017 pasti sektor pertambangan lebih berjaya.
HH mengatakan…
great sale setahun sekali lah... dengan rupiah di-intervensi (karena faktor politik), jadi waktu mau bawa pulang uangnya ngga terdepresiasi amat...

kan tetep kudu realisasi profit (FM Luar Negeri), emangnya bayar operasional perusahaan Fund Manager pake saham, pake cash kan...
Anonim mengatakan…
Siklus selalu berulang. Nov saatnya beli untuk dijual di Bln Mei.
Mantosim mengatakan…
Rebalancing Portfolio Fund Manager Asing sambil menunggu situasi politik US yg sedang berbalik arah
Test..wait ang see kebijakan Donald Trump. Pentingnya mengajak lebih banyak investor dalam negeri agar tidak terlalu terpengaruh aksi investor asing yang keluar masuk IDX.
Anonim mengatakan…
ada bebearapa hal:
1. rebalancing portofolio
2. di penagruhi faktor perekonomian global dimana para investor dan trader sedang melihat adanya pemilihan trump sebagai fktor yang memicu gejolak global, dan tentu saja hal ini berhubungan dengan kebijakan dalam negeri AS sendiri yang cenderung ingin membuat ekonominya lebih baik terlebih dahulu.
3. memang saat ini IHSG sedang berada di titik tertingginya selama setahun ini
4. minim sentimen dari dalam negeri juga ikut memacu turunnya bursa akhir2 ini
Veyronisme mengatakan…
CUCI GUDANG !!!
AKHIR TAHUN DISKON HARGA SAHAM , SAAT ASING AKUMULASI , DOMESTIK JUGA HARUSNYA AKUMULASI , LIHAT PGAS,JSMR,TLKM .
3 SAHAM KEPALA NAGA INFRASTRUKTUR ITU AKAN NAIK LAGI !!!
KURANG YAKIN? SIMPAN STATEMENT INI 1-3TAHUN LAGI & LIHAT HASILNYA !!!

BEBERAPA SAHAM2 TIDUR AKAN KEBAL & TIDAK AKAN KEOK KARENA KONDISI CHAOS PASAR

INGAT RUMUS INVESTASI YANG EFISIEN ,
BELI DI HARGA MURAH - SIMPAN - LALU JUAL KETIKA HARGA TINGGI KARENA PASAR
Anonim mengatakan…
Sy pribadi melihat kondisi sosial politik Indonesia sebagai penyebab utama. Bagi saya kondisi sospol Indonesia mengkhawatirkan sejak adanya demo 4 Nov. Plus ditambah dgn faktor Donald Trump. Lengkap sudah. Apalagi kalau betul jadi ada demo 25 Nov nanti. Mau damai/tidak artinya sama dgn kekacauan itu (memaksakan kehendak dianggap sebagai kebenaran). Saatnya utk keluar dulu dari market dan baru masuk lagi kalau sdh ada kepastian nanti. Berdoa bagi kedamaian Indonesia... Spy saham naik juga hehe...
Anonim mengatakan…
Menurut saya investor cenderung wait n see dalam menyikapi terpilihnya trump. Sekarang belum ada yg tau seperti apa kebijakan trump setelah dilantik nanti, apakah sesusai janjinya saat kampanye atau ga. Dan karena market indonesia cenderung mudah terpengaruh gejolak internasional termasuk mata uangnya rupiah maka kemungkinan penurunan ini akan berlanjut karena investor akan menghindari dulu sementara market yg beresiko seperti indonesia. Yang jd pertanyaan saya bagaimana pengaruhnya terhadap emiten batubara pa teguh yg sepertinya tetap dalam momentum bagus?
Unknown mengatakan…
This is another market dynamics. Time is not different.

Yang ribut kan di pasar saham saja.
Sepanjang orang2 masih makan indomie dan gosok gigi pakai pepsodent saya ga khawatir.
La pulga mengatakan…
Que sera sera...
The future's not ours to see
Que sera sera...
dhyto mengatakan…
Hari ini, 16 Maret 2017, jam 8.45
15 menit sebelum pasar buka, kondisi mirip di atas.

Apakah BC akan berguguran karen asing sell? Jika iya, maka gorengan berkuasa. Analisa saya setelah berguru ke kanjeng gusti xXx, asing akan jualan BC, lalu beli gorengan.

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Terbit 8 November

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 12 Oktober 2024

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Mengenal Saham Batubara Terbesar, dan Termurah di BEI

Penjelasan Lengkap Spin-Off Adaro Energy (ADRO) dan Anak Usahanya, Adaro Andalan Indonesia