Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Saatnya Beli Saham Batubara?

Gambar
Pada Jumat kemarin IHSG ditutup di posisi 4,857, sehingga secara year to date, IHSG sudah turun lebih dari 7%. Dalam kondisi seperti ini maka sudah tentu sebagian besar saham-saham di BEI mengalami penurunan, namun menariknya, tidak ada yang turun sedalam saham-saham pertambangan, khususnya batubara. Berdasarkan statistik BEI, indeks sektor tambang sudah anjlok 26.3% sepanjang tahun 2015, terburuk dibanding sektor manapun, padahal saham-saham di sektor ini sudah turun banyak di tahun-tahun sebelumnya. Beberapa saham batubara bahkan sudah turun lebih dari 90%, jika dihitung dari posisi puncak mereka di tahun 2011.

Ebook Analisis Kuartal II 2015

Gambar
Dear investor, seperti yang anda ketahui, para emiten/perusahaan di BEI sudah mulai merilis laporan keuangan untuk periode Kuartal II 2015 . Dan seperti biasa, penulis akan membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan (LK) para emiten untuk periode Kuartal II 2015. Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda untuk memilih saham yang bagus untuk trading, investasi jangka menengah, dan panjang.

Sinarmas Akuisisi Berau Coal: Why?

Gambar
Perusahaan batubara yang sahamnya sebentar lagi bakal mati di gocapan, Bumi Resources (BUMI), barusan merilis laporan keuangannya untuk periode Kuartal I 2015 (seperti biasa telat mulu). Dan hasilnya? Tambah nyungsep! BUMI melaporkan rugi bersih US$ 344 juta, yang menyebabkan defisiensi ekuitasnya kembali meningkat hingga kini sudah tembus US$ 1.2 milyar. Lebih gila lagi, dari total kewajiban perusahaan senilai US$ 5.7 milyar, US$ 3.6 milyar atau Rp48 trilyun diantaranya merupakan utang bank yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Jadi sekarang, dengan kondisi saat ini dimana harga batubara masih terus saja turun, lalu bagaimana caranya agar BUMI dapat membayar utang sebesar itu dalam waktu kurang dari satu tahun?

Bursa Tiongkok Jatuh, What Happen?

Gambar
Pada tanggal 12 Juni lalu, setelah baru saja mencetah another new high di 5,178, Indeks Shanghai Stock Exchange ( SSE ) tiba-tiba saja turun dengan cepat.. dan terus turun hingga sempat balik lagi ke posisi 3,383 pada tanggal 9 Juli kemarin, atau anjlok lebih dari 30% hanya dalam tempo kurang dari sebulan! Penurunan yang dialami SSE ini begitu cepat dan begitu tiba-tiba, hingga kemudian menimbulkan pertanyaan dari investor di seluruh dunia termasuk di Indonesia: Apa yang sebenarnya sedang terjadi di Tiongkok? Apakah benar bahwa disana sedang terjadi krisis?

Ketika Cuan Bukanlah Segalanya

Gambar
Dalam value investing, terdapat istilah yang sangat populer yakni nilai intrinsik saham, dimana menurut Mbah Warren, nilai intrinsik dari suatu saham/perusahaan adalah nilai aset bersih/ekuitas perusahaan tersebut plus akumulasi laba bersih yang akan dikumpulkan kedepannya, yaitu selama perusahaan beroperasi. Ini artinya, ketika anda melihat bahwa nilai ekuitas dari PT A adalah Rp1 trilyun, misalnya, dan terdapat asumsi yang kuat bahwa PT A tersebut akan mampu untuk menghasilkan laba bersih sebesar sekian secara konsisten dalam jangka panjang, maka nilai intrinsiknya biasanya lebih besar dari ekuitasnya tersebut.