Pada bulan April 2014
lalu, Wijaya Karya (WIKA), salah
satu perusahaan BUMN di bidang konstruksi di Indonesia, meng-IPO-kan salah satu
anak usahanya yaitu Wijaya Karya Beton
(WTON), dimana WTON sukses meraup tambahan modal senilai Rp1.2 trilyun
hasil dari menerbitkan 2 milyar lembar saham baru (dan menjualnya ke publik)
pada harga Rp590 per saham. Mengingat
nilai ekuitas WTON sebelum IPO hanya Rp680 milyar, dimana setelah dibagi 6.7
milyar lembar saham (jumlah saham WTON sebelum IPO) maka hasilnya adalah Rp102 per saham, maka cukup jelas bahwa
investor publik telah membayar saham baru WTON pada harga yang sangat mahal,
yakni nyaris 6 kali lipat lebih tinggi (590 berbanding 102) dibanding harga yang
dibayar WIKA sebagai pemegang saham mayoritas dari WTON.
'Patience Makes Difference' -Teguh Hidayat, artikel baru diposting setiap minggu.
Ebook Rekomendasi Saham edisi Desember, plus analisa window dressing dll sudah terbit! Dan anda bisa memperolehnya disini. Gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio saham untuk subscriber. Info telp/WA 0813-1482-2827 (Yanti).

Ebook Analisis Kuartal I 2015
Dear investor, seperti
yang anda ketahui, para emiten/perusahaan di BEI sudah mulai merilis laporan keuangan
untuk periode Kuartal I 2015. Dan seperti biasa, penulis akan membuat buku
elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental
saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan (LK) para emiten untuk
periode Kuartal I 2015. Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda
untuk memilih saham yang bagus untuk trading, investasi jangka menengah, dan
panjang.
PGAS, Bluechip at Bargain Price
Warren Buffett pernah mengatakan dalam salah satu
annual letter-nya, ‘Kami menyukai untuk berinvestasi pada perusahaan yang sudah
berdiri dan beroperasi selama lebih dari 100 tahun. Kami tidak mau ambil risiko
dengan berinvestasi pada perusahaan start-up
yang belum memiliki track-record kinerja
yang panjang.’ Pendek kata, Buffett lebih suka berinvestasi pada perusahaan
yang sudah mapan ketimbang perusahaan yang baru berdiri ‘kemarin sore’.
However, ketika prinsip ini diterapkan di Indonesia maka investor mungkin akan
mengalami kesulitan. Sebab, berapa banyak sih perusahaan yang listing di BEI
yang sudah berusia lebih dari 100 tahun? Lha wong Republik Indonesia sendiri
baru berdiri pada tahun 1945 bukan?
Terjemahan Buffett Annual Letter, Special Edition!
Tahun 2014 kemarin adalah tepat 50 tahun sejak
Warren Buffett, guru besar dari investor saham di seluruh dunia, mengambil alih
kepemilikan sekaligus kepemimpinan di Berkshire Hathaway. Mungkin dalam rangka
merayakan 50 tahun tersebut, Buffett kemudian secara pribadi menulis ‘surat’
khusus di Berkshire Hathaway Annual Letter untuk tahun 2014, yang berisi
tentang pengalaman serta kebijaksanaannya dalam berinvestasi, yang telah sukses
‘menyulap’ Berkshire dari sebuah perusahaan tekstil yang hampir bangkrut,
menjadi sebuah perusahaan konglomerasi yang amat sangat besar.
Ketika Perusahaan Mengendalikan Harga Sahamnya
Beberapa waktu lalu penulis menerima pertanyaan
dari seorang teman (damn I have a lot of friends, thanks to this blog) yang intinya
kira-kira begini, ‘Pak Teguh, di BEI ada beberapa perusahaan yang mencatatkan
pertumbuhan kinerja yang konsisten, valuasi sahamnya murah, dan manajemennya
menerapkan GCG dengan baik. Namun sahamnya tetap saja tidak mau bergerak atau tidak
likuid, salah satunya mungkin Mandala
Multifinance (MFIN) yang Pak Teguh rekomendasikan.’
Seminar Value Investing: Jogja
Dear investor,
penulis menyelenggarakan training/seminar/workshop
edukasi investasi saham dengan tema: ‘Value Investing – Strategi
Investasi yang Praktis dan Sederhana ala Investor Besar!’, kali ini di Yogyakarta. Acara ini juga merupakan kesempatan untuk kumpul alias gathering
bagi teman-teman sesama investor saham di Jogja. Dan berikut keterangan selengkapnya:
![]() |
Ilustrasi Value Investing |
Langganan:
Postingan (Atom)