Ketika artikel ini
ditulis, penulis sedang berada di Hong Kong, untuk bertemu dan makan siang
dengan Li Ka-shing. Well, just kidding,
saya cuma bisa berkunjung ke lobby gedung kantornya saja yakni Cheung Kong Center, untuk kemudian duduk-duduk manja di taman di belakang gedung. CK
Center, yang berlokasi di daerah Central, Hong Kong, merupakan kantor pusat
dari CK Hutchison Holdings, perusahaan investasi milik Mr. Li, yang kalau
penulis sendiri menyebutnya sebagai Berkshire Hathaway-nya Asia, karena cara
kerjanya sangat mirip: CK Hutchison selalu membeli aset-aset bagus pada harga
murah, dimana jika aset tersebut tidak dijual kembali
beberapa waktu kemudian pada harga yang jauh lebih tinggi, maka tetap dipegang
sebagai cash machine. Per akhir tahun 2016, CK Hutchison memiliki
aset bersih HK$ 544 milyar, atau setara Rp925 trilyun. Mr. Li sendiri, menurut Forbes, memiliki kekayaan sekitar US$ 33.6 milyar atau setara Rp443 trilyun, yang menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Asia.
'Patience Makes Difference' -Teguh Hidayat, artikel baru diposting setiap minggu.
Ebook Rekomendasi Saham edisi Desember, plus analisa window dressing dll sudah terbit! Dan anda bisa memperolehnya disini. Gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio saham untuk subscriber. Info telp/WA 0813-1482-2827 (Yanti).

Logindo Samudramakmur
Logindo Samudramakmur
(LEAD) membukukan rugi bersih US$ 4.7 juta hingga Kuartal II 2017, dan dilihat
dari sini saja maka praktis sahamnya tidak layak invest. Namun demikian dalam
sebulan terakhir, LEAD justru naik banyak dari 65 hingga sekarang sudah tembus
diatas 100, sehingga dia menjadi satu dari beberapa saham yang sukses terbang
ketika sebagian besar saham-saham lainnya bertumbangan dalam beberapa bulan
terakhir, tapi disisi lain valuasinya masih sangat rendah dengan PBV hanya sekitar
0.2 kali. So, ini peluang apa bukan?
Asing Jualan Terus?
Hingga Selasa kemarin, 12
September 2017, investor asing masih saja jualan hingga posisi net buy
asing sejak awal tahun, yang sebelumnya sempat hampir tembus Rp20 trilyun pada
April lalu, sekarang sudah minus alias net sell, tepatnya minus Rp7
trilyun. Penulis pun menerima banyak pertanyaan, kenapa asing terus keluar? Tapi
yang terpenting disini sebenarnya bukan soal kenapa mereka keluar, melainkan:
Bagaimana dampak dari keluarnya asing terhadap pasar? Dan bagaimana strategi
investasi yang paling tepat dalam situasi pasar seperti sekarang ini?
![]() |
Perbandingan nilai transaksi asing vs domestik hingga 12 September 2017. Perhatikan bahwa investor domestik sekarang ini menguasai 64% volume transaksi di bursa (biasanya hanya 50 - 55%). |
Mengatasi Rasa Takut dalam Berinvestasi
Salah satu musuh terbesar
investor dalam berinvestasi saham adalah timbulnya rasa takut, entah itu ketika akan
mulai berinvestasi/membuka rekening di sekuritas, atau ketika membeli/meng-hold saham sendiri, dimana sumber ketakutan itu hanya satu: Takut rugi, dan takut kehilangan uang. Bahkan lebih dari itu: Ketika
anda beli saham di harga 1,000, kemudian dia naik ke 1,200 (sehingga anda
untung 20%), maka tetap saja anda akan takut kalau-kalau sahamnya nanti turun
lagi, sehingga untung 20% tersebut akan hilang lagi. Jadi meski posisi anda
sebenarnya tidak rugi, tapi anda tetap takut kalau-kalau keuntungan yang
sudah diperoleh sebelumnya akan hilang.
Langganan:
Postingan (Atom)