Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Bubble Properti?

Gambar
Kemarin sore, penulis menemukan thread menarik di Kaskus yang membahas soal bubble properti di Indonesia. Disitu ditampilkan komentar dari seorang aktivis LSM, Ali Tranghanda, yang mengatakan bahwa harga-harga properti telah naik secara tidak wajar dalam beberapa tahun terakhir. Contohnya harga rumah di Kawasan Serpong, Tangerang, rata-rata telah naik 40 - 50% per tahun sejak tahun 2009. Padahal dalam kondisi normal, harga rumah biasanya hanya naik 12 – 15% per tahun.

Indonesia Meraih Investment Grade, What Next?

Gambar
Kamis kemarin, salah satu lembaga pemeringkat terkemuka di dunia, Fitch, merilis rating BBB- untuk Indonesia, meningkat dari sebelumnya hanya BB+. Indonesia kini digolongkan sebagai negara investment grade. Peningkatan ini sebelumnya sudah diperkirakan oleh banyak pihak, namun tetap menjadi kejutan karena tadinya diperkirakan Fitch baru akan merilis ratingnya pada pertengahan 2012 nanti. Apapun itu, keluarnya rating tersebut tentu saja menjadi sentimen positif bagi IHSG dan alhasil, sejak Jumat kemarin IHSG mulai bangkit, setelah sebelumnya terkoreksi selama tiga hari berturut-turut.

Saham-saham untuk Trading

Gambar
Jika anda mencari saham untuk simpanan jangka panjang, maka anda harus menetapkan kriteria yang lumayan ketat. Saham tersebut tidak hanya harus memiliki kinerja (fundamental) yang bagus, dan juga pergerakan harga yang wajar (mengikuti pola teknikalnya), tetapi juga harus memiliki prospek bahwa kinerjanya yang bagus tersebut akan berlanjut di masa mendatang. Dan yang paling penting, valuasinya masih murah. Sementara kalau anda mencari saham untuk trading, maka kriterianya sedikit lebih longgar. Asalkan fundamentalnya bagus dan pergerakan harganya wajar, maka saham tersebut sudah bisa dipakai buat trading.

Tips Trading di Tahun 2012

Gambar
Gak kerasa sekarang kita sudah memasuki bulan Desember, yang itu berarti tahun 2011 sebentar lagi akan berlalu. Sepanjang 2011 ini, pertumbuhan IHSG sama sekali tidak menggembirakan, dimana ketika artikel ini ditulis, IHSG berada di posisi 3,742, atau hanya naik 1.43% secara Year to Date atau YTD (dibanding posisi 30 Desember 2010). Posisi ini jauh lebih rendah dibanding ekspektasi beberapa analis dan para pengamat, termasuk juga penulis, yang setahun lalu memprediksi bahwa IHSG mungkin akan mencapai 4,500 pada akhir tahun 2011. Kalau ada yang bisa 'disalahkan' atas kegagalan target 4,500 tersebut, maka jari kita mungkin akan menunjuk kepada krisis utang di Eropa sana, yang hingga kini belum mencapai penyelesaian yang pasti.