Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Telkom

Gambar
Di masa lalu, Telkom (TLKM) hampir selalu menjadi pilihan investasi, karena memang kualitas kinerja TLKM terbilang sangat baik, setara dengan Astra International (ASII), atau bahkan lebih baik dalam poin-poin tertentu. Sayangnya dalam lima tahun terakhir seiring dengan kinerjanya yang jalan di tempat, harga sahamnya pun jalan di tempat. Ketika artikel ini ditulis, TLKM berada di posisi 7,100, atau hampir tidak berubah dibanding posisinya 2 tahun yang lalu, atau bahkan 5 tahun yang lalu, yaitu 7,400.

Delta Dunia Makmur

Gambar
Delta Dunia Makmur (DOID) dulunya adalah perusahaan properti dan tekstil, yang kemudian banting setir menjadi perusahaan holding untuk perusahaan jasa tambang batubara, setelah mengakuisisi PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) pada tahun 2009. BUMA adalah perusahaan jasa tambang batubara terbesar kedua di Indonesia, dengan produksi batubara 35.0 juta ton pada 2010, dan 7.8 juta ton pada kuartal I 2011. Beberapa klien BUMA adalah Berau Coal, Adaro, dan Kideco Jaya Agung.

Visi Media Asia

Gambar
Visi Media Asia (Grup Viva/VIVA) adalah perusahaan media milik Grup Bakrie yang merupakan induk dari dua stasiun televisi yaitu TvOne, ANTV, dan satu portal berita internet, yaitu Vivanews.com. Kita tahu bahwa selama ini, penguasa di industri televisi Indonesia adalah Grup MNC (trio RCTI, GlobalTV, dan MNC-TV). Sementara penguasa di industri portal berita internet adalah detik.com. Lalu dimanakah posisi VIVA?

Intraco Penta

Gambar
Intraco Penta (INTA) bukanlah perusahaan yang terlalu populer di BEI, penulis juga hampir gak pernah memperhatikan sahamnya. Namun saham ini menjadi menarik untuk dicermati pasca stock split-nya pada tanggal 9 Juni kemarin, dimana rasio stock split-nya cukup besar yaitu 1:5. Hmm, apakah INTA ini memang bagus sehingga harus mengadakan stock split seperti itu, ataukah ceritanya sama seperti Intiland Development (DILD) dulu?

Review IHSG

Gambar
Ketika artikel ini ditulis, IHSG rebound 0.47% ke posisi 3,766, setelah sebelumnya terjerembab lumayan dalam dari 3,842 ke 3,748 (hampir 100 poin) hanya dalam beberapa hari. Yang menarik disini bukanlah penguatan ataupun penurunan tersebut, melainkan: Dalam sebulan terakhir ini IHSG hanya mampu mondar mandir di kisaran 3,700 – 3,850, alias gak naik-naik, meski juga gak turun-turun. Posisi 3,850 menjadi resistance kuat bagi IHSG dimana IHSG hanya sempat dua kali saja mampu menembusnya, sebelum kemudian turun lagi. Apa penyebabnya? Apa posisi 3,850 tersebut bubble? Terus ada yang bilang kalau buruknya data-data ekonomi dan ketenaga kerjaan Amerika Serikat (AS) yang kemarin sempat membuat Dow Jones anjlok sampai diatas 2% hanya dalam sehari merupakan awal dari krisis baru. Benarkah?

Agus Martowardojo

Gambar
Siapa yang kangen sama Sri Mulyani Indrawati? Penulis sih jujur nggak, biasa aja. Tapi bagi para pengusaha dan investor yang sempat terkena imbas krisis global pada tahun 2008 lalu, mungkin mereka kangen banget sama Ibu yang satu ini, yang mereka anggap sebagai sosok ideal yang telah bekerja keras untuk membantu mereka untuk bersama-sama bangkit dari krisis. Jadi ketika Sri Mulyani melepas jabatannya sebagai Menkeu, banyak pihak yang merasa kecewa, karena mereka tidak yakin bahwa pengganti beliau di Kementrian Keuangan akan sama baiknya.