IHSG: Back to Normal!

Apa komentar anda tentang tulisan Mr. Dileep di salah satu koran soal saham-saham Grup Bakrie yang siap naik karena sudah tidak lagi banyak bermasalah, sehingga boleh dilirik kembali?

Dileep Srivastava adalah juru bicaranya Grup Bakrie dalam mempengaruhi investor retail untuk mau bermain judi ala B7 (sekarang udah jadi B8, karena udah ada BRMS). Gak peduli saham-saham B8 mau jeblok kaya gimanapun, Mr. Dileep terus saja mengatakan bahwa saham-saham B8 layak untuk dilirik. Ya wajarlah kalo dia ngomongnya gitu terus, lha wong dia kerja disana. Dan memang sudah tugasnya untuk membujuk para investor.

Faktanya, saham-saham Grup Bakrie bukannya siap naik, tapi memang sudah naik. Yang paling kentara tentunya Bumi Resources (BUMI), yang kemarin-kemarin cuma bisa mondar-mandir di 1,300 – 1,600an, tapi sekarang sudah gagah di level 3,000-an. Apakah BUMI masih bisa naik lagi? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Who knows? Yang tahu persis tentunya hanya para bandar suruhan Bakrie sendiri. Mengingat Grup Bakrie sekarang lagi banyak kepentingan, BUMI memang masih bisa naik, demikian pula anggota B8 lainnya. Tapi kalau para bandar ini berubah pikiran, bisa saja B8 malah dibuat jeblok. Jadi memang akan sangat beresiko kalau anda baru masuk ke saham-saham Bakrie pada saat ini. Tapi kalau anda misalnya sudah megang BUMI dari beberapa bulan lalu ketika harganya masih dibawah 2,000, maka bolehlah di-hold. Siapa tau masih bisa naik? Karena kalaupun BUMI turun, maka anda tetep masih dapet untung.

Sebaiknya, anda jangan menggunakan tulisan dari Mr. Dileep ataupun para juru bicara emiten lainnya, sebagai pedoman untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Karena namanya juga orang jualan barang, ngomongnya pasti yang bagus-bagus melulu. Padahal siapa yang tahu kalau saham yang anda beli itu malah jelek? Atau harganya sudah berada di puncaknya? So, biasakanlah untuk menggunakan pengamatan terhadap faktor fundamental, teknikal, dan psikologis sebagai pedoman utama untuk membeli atau menjual saham tertentu, dan bukannya berpedoman pada sabda dari para ‘juru dakwah’ ini. Percaya sama omongan mereka tentunya boleh-boleh saja, asal jangan berlebihan.

Apa pendapat anda tentang Bakrieland Development (ELTY)? Kelihatannya sahamnya prospek, tapi kok ga naik-naik ya?

Karena ELTY ini anggota B8, maka no comment deh. Prospek ELTY sulit untuk dilihat secara fundamental, karena laporan keuangannya berantakan. Saham ELTY mungkin baru akan bisa naik kalau Grup Bakrie kembali mempromosikan soal proyek Jonggol (mungkin proyek ini yang menyebabkan beberapa investor menganggap prospek ELTY cukup bagus). Tapi sejauh ini, proyek ini belum kedengaran lagi kelanjutannya.


Apa pendapat anda tentang kondisi IHSG saat ini, yang sudah dua hari berturut-turut terkoreksi besar-besaran?
Rasa-rasanya anda semua juga pasti sudah tahu bahwa biang kerok penurunan IHSG hingga ke posisi 3,400-an adalah gara-gara para investor asing pada melepas sahamnya. Well, kita gak bisa nyalahin mereka juga sih, karena kemarin-kemarin IHSG terus saja naik berkat mereka juga kan? Pertanyaannya tentu, kira-kira bakal seberapa dalam koreksi kali ini? Dan kapan IHSG akan pulih kembali?

Pada artikel berjudul ‘Prediksi IHSG 2011’ (baca lagi disini), saya menulis bahwa IHSG mungkin akan menyentuh 3,800 – 3,900 pada Januari, sebelum kemudian akan terkoreksi pada Februari atau Maret. Namun yang terjadi adalah, sepertinya koreksi terjadi lebih cepat. Dan IHSG tidak sempat menyentuh 3,800-an, melainkan hanya 3,789 (masih kurang 11 poin lagi) pada Rabu 5 Januari lalu. Jika benar sekarang adalah saatnya untuk koreksi, maka seperti yang sudah dibahas diartikel tersebut, IHSG maksimal akan turun ke posisi 3,400 – 3,300an. Itu adalah koreksi yang wajar secara teknikal.

Kalau kita ingat-ingat lagi, pergerakan IHSG mulai tidak sehat karena pengaruh masuknya dana asing sejak awal September 2010 lalu. Kenaikannya terlalu cepat! Jadi sepertinya sekarang adalah saatnya untuk koreksi yang wajar untuk mengembalikan IHSG ke posisi aslinya yaitu 3,400-an. IHSG mungkin akan terus turun hingga sempat menyentuh level 3,300-an, karena pengaruh dari faktor psikologis dimana para investor yang panik ramai-ramai melepas sahamnya. Tapi selama tidak ada faktor eksternal yang bisa menyebabkan IHSG terkoreksi lebih dalam lagi, maka cuma soal waktu saja sebelum IHSG akan kembali stabil di 3,400-an, untuk kemudian naik lagi secara perlahan namun pasti.

Saya juga sempat menyebutkan bahwa dengan catatan tidak terjadi peristiwa yang luar biasa, IHSG mungkin akan mencapai 4,500 pada akhir tahun 2011 nanti. Apakah itu target yang terlalu optimis? Tidak, itu realistis kok. Saya kan bilangnya posisi 4,500 tersebut mungkin akan dicapai pada akhir tahun 2011 nanti, alias masih lama, dan bukannya akan dicapai dalam waktu dekat ini. Sekarang kan baru Januari? Target tersebut juga sudah termasuk memperhitungkan kemungkinan terjadinya koreksi IHSG secara besar-besaran sebanyak dua kali sepanjang 2011 ini, yaitu pada Februari – Maret (yang sepertinya terjadi lebih cepat), dan Agustus - September. Yup, we’re talking about long term here.

Tentunya, target tersebut memang sangat mungkin perlu direvisi kalau dalam perjalannya selama setahun mendatang, terjadi beberapa peristiwa-peristiwa penting yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Siapa yang tahu kalau pada tahun 2011 ini malah bakal terjadi krisis ekonomi? Yup, bukan tidak mungkin terjadi koreksi IHSG secara besar-besaran lebih dari dua kali sepanjang 2011, yang pada akhirnya menyebabkan target tersebut tidak tercapai. Tapi kalau untuk saat ini, target 4,500 tersebut masih cukup realistis. Jadi bagi anda para investor long term, pokoknya tenang saja. Asalkan anda memegang saham dengan fundamental yang kokoh, maka duit anda tidak akan kemana-mana.

Lalu kapan IHSG akan mulai pulih kembali? Lho, pulih gimana? Posisi sekarang yaitu 3,400-an itu justru posisi yang wajar kok. IHSG di 3,700-an kan emang ketinggian. Tapi okelah, kita ganti pertanyaannya: kapan IHSG bakal naik lagi? Kalau liat polanya dimana penurunan yang terjadi cenderung tiba-tiba, namun volume saham yang berpindah tangan gak terlalu banyak, maka mungkin pertengahan atau akhir Januari ini juga sudah naik lagi. Tapi kalaupun tidak maka IHSG mungkin akan naik pada Februari nanti. Just wait and see.

Komentar

Anonim mengatakan…
Bukan cuma Mr Tilep, eh salah -- orang Sunda pasti tahu artinya, Mr. Dileep, yang selalu bekoar positif ttg saham Bakrie Group. Ada juga media yang terus-menerus mengipasi agar para investor menubruk saham BUMI. Coba baca www.inilah.com, hampir setiap hari mengulas saham BUMI. Sampai enek rasanya. Kayak tidak ada saham lain saja yang bisa diulas.
Anonim mengatakan…
yuganur tuh salah satu corongnya grup bakrie....selalu rekomend buy saham B7...padahal gue yakin klo dia sendiri ga beli...
Keneisha mengatakan…
sebenernya fundamental, atau nilai wajar BUMI berapa sih? kt-nya masih murah... kok selalu dipojokan si BUMI itu. Kalau emang bagus gak ada salahnya dikoleksi.
Batara Sumartio mengatakan…
@KENEISHA

Penulis,(Mr. Teguh Hidayat)dan banyak investor lokal, sepertinya ada sentimen pada "BUMI" ... (maaf jika ada yang tersinggung) ...

BUMI bahkan sampai dicap saham gorengan oleh penulis (Mr. Teguh Hidayat)...

Padahal BUMI saat ini adalah saham aku dengan kinerja laba PERFECT alias 100% untung, dengan rugi 0%, bahkan ROI nya tidak bisa ditandingi saham kelas berat seperti ASII dan GGRM (fakta, bukan sombong)(No 1 dalam kinerja laba bersih) ...

ROI Bumi aku bahkan sampai 142,2% (butuh waktu 111 hari)(Masuk Rp. 1,290 keluar di Rp. 3,125)...
Unknown mengatakan…
@Batara Sumartio

Maaf bukannya mau bela Bung Teguh, tp kalo mau bandingkan ROI BUMI dengan saham ASII ato GGRM harusnya memakai jangka waktu investasi yaitu di atas setahun, dimana GGRM bisa menghasilkan kenaikan harga saham 9x lipat dr tanggal januari awal 2009 sampai desember akhir 2011. Sedangkan ASII menghasilkan kenaikan saham 4x lipat pada periode sama. BUMI dengan periode yg sama cuma menghasilkan kenaikan saham 3x lipat doang. Sengaja saya ambil periode tsb sebagai acuan karena awal kebangkitan setelah krisis di tahun 2008. Blog ini kan selalu menekankan investasi bukan spekulasi. Wajar kalo saham BUMI bisa naik dr 1,290 ke 3,125 dalam tempo 111 hari. Kalo hanya spekulasi, masih banyak saham2 yg lain di luar B8 yg menghasilkan kenaikan luar biasa. Ambil contoh IMAS yg sama2 dengan ASII bergerak di bidang otomotif dengan kenaikan saham 12 kali lipat dr awal Agustus sampai awal September.

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 12 Oktober 2024

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Penjelasan Lengkap Spin-Off Adaro Energy (ADRO) dan Anak Usahanya, Adaro Andalan Indonesia

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Mengenal Saham Batubara Terbesar, dan Termurah di BEI