Selamat Sempurna

Sebentar lagi kita akan memasuki penghujung bulan Oktober, yang itu berarti para emiten akan segera merilis laporan keuangan (LK) untuk periode kuartal III 2011 atau Nine Months 2011 (9M11). Namun hingga ketika artikel ini ditulis, baru beberapa emiten saja yang sudah merilis LK-nya. Mereka adalah Bank BTPN (BTPN), Bank CIMB Niaga (BNGA), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Batavia Prosperindo Finance (BPFI), dan Selamat Sempurna (SMSM). Glad to say, seperti tidak terpengaruh oleh Eropa, kinerja para emiten ini rata-rata masih cukup baik. Dan disini kita akan membahas salah satu dari mereka, yaitu SMSM.

Meski belum pernah dibahas di blog ini secara terbuka, namun SMSM sudah dua kali dibahas di Ebook Kuartalan, yaitu di edisi kuartal I dan II tahun 2011. Disitu, penulis mengatakan bahwa dibanding dua kompatriotnya yang sama-sama bergerak di industri onderdil dan suku cadang, yaitu Astra Otoparts (AUTO) dan Indospring (INDS), SMSM ini boleh dikatakan merupakan yang terbaik secara fundamental, setidaknya hingga kuartal II kemarin. Pada kuartal I, target harga untuk SMSM ini adalah 1,250, dan target tersebut sukses tercapai. Sementara pada kuartal II, target harganya 1,400, namun posisi tertinggi yang bisa dicapai SMSM hanyalah 1,360, sebelum kemudian dia ikut terseret oleh pelemahan IHSG. Terus bagaimana dengan kuartal III alias saat ini? Here we go.


SMSM mencatat laba bersih 161 milyar hingga September 2011, tumbuh 42.9% dibanding periode yang sama tahun 2010. Jika perolehan laba bersih hingga September 2011 ini di-kuartal-kan (dibagi tiga), rata-rata SMSM memperoleh laba bersih 54 milyar tiap kuartalnya, atau hampir sama persis dengan perolehan laba bersih hingga Juni 2011, yaitu 54 milyar per kuartal. Jadi kita bisa mengatakan bahwa pertumbuhan laba SMSM hingga kuartal III 2011 masih sangat stabil, dimana pada kuartal I 2011, SMSM juga mencetak laba bersih di kisaran 50-an milyar, yaitu 52 milyar. Ini menarik, karena sekitar 70% pendapatan SMSM berasal dari pasar ekspor, terutama Singapura dan Amerika Serikat (AS). Dan kita tahu bahwa kondisi perekonomian AS pada saat ini sedang bermasalah, meski gak seburuk Eropa. Dengan kinerjanya yang stabil diatas, SMSM secara tidak langsung mengatakan bahwa dalam kondisi yang tidak terlalu kondusif sekalipun, kinerja mereka tetap bagus, setidaknya hingga saat ini.

Kabar baiknya, perusahaan tengah berencana untuk memperluas pasar ekspor ke Timur Tengah, mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika pasar AS dan Eropa benar-benar mandek. Jika rencana tersebut terealisasi, maka pendapatan serta laba bersih perusahaan akan terus meningkat seperti biasanya. SMSM sendiri mentargetkan pendapatan 2 trilyun pada tahun 2012, dan 4 trilyun pada tahun 2016, dari pendapatan saat ini sebesar 1.3 trilyun. Bagi penulis, itu adalah target yang sangat masuk akal.

Yang juga menarik untuk dicermati dari SMSM ini adalah neracanya. Total utang SMSM berkurang 10.4%, dari 499 ke 447 milyar. Pengurangan tersebut terutama berasal dari penurunan utang obligasi sebesar 80 milyar, yang memang jatuh tempo pada Juni 2011 lalu (jadi obligasinya nggak diperpanjang, seperti yang biasa dilakukan oleh grup usaha tertentu, melainkan langsung dilunasi). Sementara ekuitas SMSM meningkat hingga 20.5%, yang terutama berasal dari peningkatan saldo labanya sekitar 25%. Well, dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa SMSM ini tidak hanya memiliki kinerja yang tetap tumbuh secara stabil, tapi neracanya juga cukup sehat, dan itu bukan hanya karena modal SMSM lebih besar dari utangnya.

Soal sahamnya, secara valuasi saham SMSM pada posisi 1,280 terbilang wajar, terutama jika kita bandingkan dengan pesaingnya yaitu AUTO dan INDS. PER SMSM hanya 9.3 kali, jauh lebih rendah dari AUTO. Sementara INDS, PER-nya memang lebih kecil dari SMSM, namun right issue-nya beberapa waktu lalu membuat valuasi sahamnya agak tertekan karena faktor dilusi. Kalau dilihat dari ROE-nya yang mencapai 31.4%, saham SMSM bahkan terasa murah. Jadi target 1,400 yang kemarin sempat dicanangkan untuk SMSM masih cukup realistis. Asalkan IHSG bisa keep posisinya pada saat ini, maka SMSM akan mencapai posisi 1,400 tersebut dalam waktu paling lambat sebulan dari sekarang. Untuk long term, targetnya adalah 1,800.

Hanya saja, penulis masih agak pesimis kalau IHSG bisa cukup tangguh untuk tidak nge-drop lagi seperti kemarin-kemarin. Soalnya belum ada kabar positif apapun dari Yunani sana, kecuali sentimen-sentimen yang lebih bersifat rumor ketimbang info. Jadi kalau penulis sih lebih suka nunggu IHSG turun dulu, sebelum kemudian baru masuk ke SMSM ini. Jika anda bisa ngambil SMSM ini di posisi 1,200, maka itu udah uenak buanget.

PT Selamat Sempurna, Tbk
Rating kinerja pada 9M11: AA
Rating saham 1,280: A

NB: Investor Bulletin edisi November 2011 akan segera terbit pada tanggal 1 November nanti. Anda bisa membelinya disini.

Komentar

Anonim mengatakan…
mas teguh,

saya kok hitung per smsm di angka 30 an sedangkan roe nya di angka 9% an (setelah di annualized)
Teguh Hidayat mengatakan…
@anonim: coba hitung lagi, thanks
Anonim mengatakan…
Mas Teguh, saya cari laporan kuartal 3 SMSM di web perusahaan & IDX koq gak ketemu ya.
Apa ada alamat web yang menampilkan & bisa download laporan tahunan & keuangan perusahaan segera sesudah di release ? Thanks.
iru mengatakan…
jangan lupa cek history deviden nya :p
Anonim mengatakan…
Hutang Obligasi akan jatuh tempo pada pertengahan tahun 2015 dan Sept 2014 masih memberikan deviden sebesar $p 40.

Dana yang masih belum ditentukan penggunaannya setelah pembagian deviden sebesar Rp. 790.343.853.756;
Anonim mengatakan…
Ini saham luar biasa, 2011 1300 an 2014 udah 4000 an.
Anonim mengatakan…
Sudah 4500 per akhir desember
Anonim mengatakan…
Uenak Buanget punya SMSM
hahaha,

taon ini sudah bebas bayar bunga bank, tepatnya juni-juli 2015 krn hutang obligasi terakhir sudah lenyap di LK 2014



semoga sukses.
Anonim mengatakan…
Uenak Buanget punya SMSM
hahaha,

taon ini sudah bebas bayar bunga bank, tepatnya juni-juli 2015 krn hutang obligasi terakhir sudah lenyap di LK 2014



semoga sukses.

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Terbit 8 November

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 12 Oktober 2024

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Mengenal Saham Batubara Terbesar, dan Termurah di BEI

Penjelasan Lengkap Spin-Off Adaro Energy (ADRO) dan Anak Usahanya, Adaro Andalan Indonesia