Begini Cara Investasi Syariah di Saham US

Pak Teguh saya baru mulai berinvestasi di saham US, dan langsung saja pak, bagaimana caranya kalau kita hanya ingin membeli saham US yang sesuai kaidah syariah? Kalau di Indonesia kan ada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang berisi daftar saham-saham yang memenuhi kriteria syariah, yang diterbitkan oleh BEI dan di-review secara berkala oleh OJK dan juga DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia). Apakah ada indeks atau daftar semacam itu juga untuk saham US? Mohon pencerahannya.

***

Hingga akhir Juni, Avere Investama US Stocks mencatat profit +28.4% dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa ikut channel telegram USC disiniGratis konsultasi dan tanya jawab saham US untuk member, dan tersedia diskon untuk member baru.

***

Jawab:

Berbeda dengan di Indonesia, maka di Amerika Serikat (US) tidak ada badan seperti DSN-MUI yang secara berkala menyeleksi (screening) saham-saham apa saja yang masuk kriteria syariah, dan yang tidak. Namun di industri keuangan syariah internasional, maka terdapat satu badan dengan nama Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions, atau AAOIFI, yang merupakan organisasi non profit dengan kantor pusat di Manama, Bahrain, yang bertujuan untuk menetapkan standar syariah bagi perbankan syariah, asuransi syariah (takaful), serta instrumen investasi syariah termasuk saham di seluruh dunia. AAOIFI didirikan serta beranggotakan bank-bank sentral, lembaga keuangan syariah, serta otoritas keuangan dari 45 negara Islam (atau negara mayoritas muslim) di seluruh dunia termasuk Indonesia, dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Jadi AAOIFI ini bisa dianggap sebagai dewan syariah internasional, dimana negara-negara seperti Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, dan tentunya Indonesia memiliki dewan syariahnya masing-masing (DSN-MUI kalau di Indonesia), yang kemudian membuat pedoman syariah milik mereka sendiri yang didasarkan pada standar syariah yang dipublikasikan oleh AAOIFI ini, yang kemudian diterapkan dalam membuat daftar saham syariah untuk pasar modal negaranya masing-masing.

Nah tapi sekali lagi, di US tidak ada dewan syariah yang diakui oleh Pemerintah seperti halnya DSN-MUI di Indonesia. Namun demikian di banyak perusahaan reksadana saham/asset management yang mengelola Exchange Traded Fund (ETF) di US, maka mereka memiliki dewan syariahnya sendiri yang bertugas untuk screening saham-saham syariah di New York Stock Exchange (NYSE) dan juga Nasdaq Exchange, juga dengan menggunakan standar syariah internasional yang ditetapkan oleh AAOIFI. Sehingga mereka kemudian bisa menerbitkan ETF dimana dana investor akan ditempatkan pada saham-saham dari perusahaan yang beroperasional sesuai kaidah syariah. Contohnya, Wahed FTSE USA Syariah ETF (HLAL) yang diterbitkan oleh Wahed Invest, perusahaan jasa keuangan islami asal New York, US. Atau SP Funds S&P 500 Sharia Industry Exclusions ETF (SPUS) yang diterbitkan oleh ShariaPortfolio Funds, perusahaan jasa keuangan asal Florida, US, yang juga fokus ke investasi islami/syariah.

Jadi kalau bapak ingin invest di saham US yang sharia-compliant, maka bisa cek holdings dari dua ETF di atas. Misalnya untuk SPUS, maka sekitar 57% dana kelolaannya ditempatkan di 10 saham berikut, yang sudah diseleksi sesuai prinsip-prinsip syariah. Klik gambar untuk memperbesar.

Nah, perhatikan: Dari 10 saham di atas maka tidak ada diantaranya yang bergerak di bidang yang tidak sesuai syariah, seperti perbankan konvensional, produksi minuman beralkohol, hingga bisnis perjudian/kasino. Sebagai perbandingan, jika anda mengecek daftar saham yang dipegang oleh SPDR S&P 500 ETF (SPY) yang merupakan ETF terbesar dan paling populer di US, maka disitu ada saham Berkshire Hathaway, Inc (BRK) yang tidak lolos kriteria syariah menurut AAOIFI, karena salah satu pendapatan terbesar BRK berasal dari industri asuransi konvensional yang tidak sesuai dengan hukum islam. Namun sekali lagi kalau anda mengecek daftar saham-saham US yang dipegang HLAL dan SPUS, maka semuanya lolos kriteria syariah.

Meskipun Berkshire Hathaway adalah perusahaan milik Warren Buffett, namun sayangnya sahamnya tidak lolos kriteria syariah menurut AAOIFI.

Sehingga, jika bapak berinvestasi di saham US namun ingin fokus ke saham syariah, maka bisa cek daftar saham yang dipegang oleh HLAL dan/atau SPUS. Untuk HLAL sendiri maka fund managernya dalam satu waktu memegang 220 saham berbeda, dimana daftar lengkapnya bisa dilihat disini. Sedangkan untuk SPUS, maka daftarnya bisa dibaca disini. Mungkin perlu dicatat pula bahwa kedua ETF tersebut secara rutin me-review kembali saham-saham yang mereka pegang setiap tiga bulan sekali, dimana kalau ada saham yang perusahaannya tidak lagi sharia-compliant, maka mereka akan menjualnya lalu menggantinya dengan saham lain yang masih sesuai syariah. Jadi bapak juga bisa mengecek lagi daftarnya setiap tiga bulan sekali.

Atau, jika bapak tidak mau pusing maka bisa beli ETF HLAL atau SPUS itu saja, dimana naik turunnya akan identik dengan pergerakan S&P 500 Index alias SPX, yang bisa dibilang sebagai IHSG-nya Amerika. Karena meski SPX bisa turun sewaktu-waktu, misalnya seperti di bulan April kemarin ketika ramai cerita perang tarif, namun kita tahu bahwa dalam jangka panjangnya dia akan terus naik. Sehingga dalam jangka panjang katakanlah hingga 5 - 10 tahun kedepan maka investasi bapak di HLAL dan/atau SPUS tidak hanya akan menghasilkan keuntungan, tapi juga akan sesuai dengan kaidah serta prinsip-prinsip syariah. Semoga lancar!

***

Hingga akhir Juni, Avere Investama US Stocks mencatat profit +28.4% dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa ikut channel telegram USC disiniGratis konsultasi dan tanya jawab saham US untuk member, dan tersedia diskon untuk member baru.

Dapatkan postingan terbaru dari blog ini via email. Masukkan alamat email anda di kotak dibawah ini, lalu klik subscribe

Komentar

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q2 2025 - Terbit 8 Agustus

Live Webinar How to Invest in US Stocks, Sabtu 28 Juni 2025

Prospek Saham Adaro Minerals Indonesia (ADMR): Better Than ADRO?

Video Seminar How to Invest in US Stocks - 2025

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 19 Juli 2025

Mengenal Saham Batubara Terbesar, dan Termurah di BEI

Saham BBRI Anjlok Lagi! Waktunya Buy? or Bye?