IHSG menuju 3,000?

Ketika artikel ini ditulis, IHSG berada pada posisi 2,914, dan sedang turun 0.87% karena terseret oleh penurunan global. Namun seperti biasa, penurunan IHSG tidak separah penurunan index saham negara-negara lainnya. Nikkei sudah anjlok 2.20%, dan Footsie di Inggris sana jeblok 2.61%. Kalau diperhatikan, IDX memang sekali-kali turun, namun dalam setahun terakhir dia senantiasa menguat. Pertanda apakah ini sebenarnya? Apakah kenaikan itu memang sebaik kelihatannya?

Sepanjang 2010, rasa-rasanya belum pernah sekalipun IDX turun diatas 3% dalam satu hari, namun IDX sempat beberapa kali menguat lebih dari 2% dalam satu hari.

Para fundamentalis sudah memperkirakan bahwa IDX kemungkinan besar akan menembus 3,000 pada pertengahan tahun 2010 ini, sejak desember 2009 lalu. Alasannya? Simpel saja, karena kondisi politik dalam negeri cenderung aman-aman saja meski diguncang oleh berbagai isu. Pada desember 2009 lalu, isu kasus Bank Century serta kasus Bibit Chandra sedang hangat-hangatnya, sampai muncul isu impeachment segala. Namun pemerintah, terlepas dari entah bagaimana caranya, mampu meredam isu-isu tersebut sehingga kondisi politik tetap kondusif, sehingga kondisi pasar pun tetap kondusif. Kondisi politik di Indonesia tidak pernah sampai seperti di Thailand, ataupun negara-negara yang dipenuhi konflik politik lainnya. Investor tidak lagi wait and see dan tetap bersemangat dalam melakukan transaksi jual beli saham.

Alasan berikutnya, karena kinerja para emiten anggota bursa secara umum membaik sepanjang 2009 lalu, dibandingkan dengan 2008. Beberapa grup konglomerasi seperti Astra Group, Salim Group, Sinarmas, dan Lippo, secara umum mencatat kenaikan laba bersih yang lumayan baik. Satu grup lagi yaitu Grup BUMN, bahkn mencatat total kenaikan laba bersih 49.7%. Kalau ada yang kinerjanya turun (bahkan turun drastis) adalah Grup Bakrie. Sebagian besar anggota the seven brothers mencatat kerugian pada 2009 lalu sehingga menyebabkan laba bersih mereka totalnya turun 90.7%.


Beberapa sektor juga mencatat kemajuan yang bagus. Mereka adalah sektor konstruksi, konsumsi, natural resources, dan perbankan. Sedangkan sektor-sektor yang mencatat penurunan kinerja adalah sektor telekomunikasi dan properti.

Pertanyaannya kemudian, jika IHSG benar-benar akan menembus agka 3,000, apakah itu bubble? Dan sampai angka berapa kenaikan IHSG tersebut? Temukan jawabannya pada artikel berikutnya.

Komentar

Anonim mengatakan…
Sayangnya Saya belum mengenal bursa di tahun 2010

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 16 Maret 2024

Ebook Investment Planning Kuartal IV 2023 - Sudah Terbit!

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Peluang dan Strategi Untuk Saham Astra International (ASII)

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Bangun Pabrik Baru Senilai Rp54 triliun: Prospek Sahamnya?

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)