Penyebab dan Solusinya Jika Saham Kita Kena Suspensi (Kasus SRIL)

Beberapa waktu lalu, kita sudah membahas bagaimana penulis sendiri, meski sempat berencana beli saham PT Sri Rejeki Isman, Tbk atau PT Sritex (SRIL) pada harga 190, tapi saya membatalkan rencana tersebut karena perusahaan sedang terlilit kasus utang, dimana seperti yang sudah disampaikan disini, saya lebih memilih wait and see sampai kasus utangnya tersebut clear. Sayangnya, setelah pada tanggal 18 Mei 2021, SRIL kembali merilis keterbukaan informasi bahwa perusahaan resmi masuk PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang) di Pengadilan, alias resmi gagal bayar, maka pada hari yang sama, BEI langsung men-suspen sahamnya.

Pertanyaannya, jika kita sudah terlanjur masuk ke SRIL ini, maka apa yang harus dilakukan? Karena sekarang mau jual juga tidak bisa. Dan kapan suspensi SRIL ini akan dibuka kembali? Kemudian bagaimana juga dengan saham-saham lain yang juga sedang di-suspen?

Nah, semua pertanyaan diatas sudah dijawab di video berikut, diambil dari kesempatan webinar tanggal 22 Mei 2021 kemarin. Semoga bermanfaat.

***

Ebook Market Planning edisi Juni 2021 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, dan update strategi investasi bulanan akan terbit tanggal 1 Juni mendatang. Anda bisa memperolehnya disini, tersedia diskon selama IHSG masih dibawah 6,200, dan gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member.

Ebook Investment Planning yang berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi Kuartal I 2021 sudah terbit! Anda bisa memperolehnya disini, tersedia diskon selama IHSG masih dibawah 6,200, dan gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis.

Dapatkan postingan via email

Komentar

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 27 April 2024

Ebook Investment Planning Kuartal I 2024 - Terbit 8 Mei

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Perkiraan Dividen PTBA: Rp1,000 per Saham