Alasan Investasi Langsung di Saham Lebih Baik Dibanding Reksadana

Sekitar lima atau sepuluh tahun lalu, kepada teman-teman investor pemula, penulis selalu menyarankan agar mereka mulai berinvestasi di reksadana terlebih dahulu, jadi jangan langsung masuk ke saham.  Sebab di reksadana, dana kita akan dikelola oleh manajer investasi (MI) profesional. Namun melihat perkembangannya dalam tiga tahunan terakhir, kami sekarang menyarankan agar anda langsung invest di saham saja. Kenapa demikian? Berikut alasannya:


Catatan: Jika link videonya tidak muncul, maka coba klik 'lihat versi web' dibagian bawah blog ini.

Buat temen-temen yang sudah pengalaman 5 - 10 tahun di reksadana, entah itu reksadana saham, pasar uang, atau pendapatan tetap, maka boleh sharing pengalamannya yap. And btw di videonya, saya tetap merekomendasikan reksadana, tapi bukan reksadana saham, melainkan reksadana pasar uang dan/atau pendapatan tetap.

***

Bagi anda yang baru belajar investasi saham/value investing, maka bisa peroleh video seminar terbaru disini. Info whatsapp 0813-1482-2827 (Yanti).

Buat yang ingin bergabung dengan layanan konsultasi saham, rekomendasi saham, dan analisa pasar, maka bisa baca infonya disini, tersedia diskon khusus selama IHSG masih dibawah 5,500.

Ebook Investment Planning yang berisi kumpulan 30 analisis saham pilihan edisi Kuartal II 2020 sudah terbit! Anda bisa memperolehnya disini, tersedia diskon khusus selama IHSG masih dibawah 5,500.

Komentar

Anonim mengatakan…
Izin, Mohon judul nya jangan mirip media yg tidak bertanggung jawab. Silahkan mengkritik RD Saham, tapi masih banyak reksadana saham yg baik. Jiwasraya hanya 13 dari 1800. Lagian ada namanya ETF atau RD Saham berbasis Index (Passive Investing) yang tidak dapat dipermainkan oleh MI. Bahkan Buffet sndr endorsed ETF ini. Mohon Penulis bisa lebih bijak dalam memberi nasihat maupun penulisan judul.
Sugih Arto mengatakan…
Slmat malam pak Teguh, mau tanya, apakah sepanjang karir Bpk di pasar saham, Bpk pernah mengalami kerugian ? Kalau pernah, mbok dibuatkan artikel / video ulasannya.. =) Trmks pak
Anonim mengatakan…
@Anonim:
Sebenarnya Manajer Investasi yang lagi terkena kasus ada beberapa bukan hanya Jiwasraya. Bisa dicek di google. Dan pada awal tahun ini kan pembahasannya ada di koran-koran bisnis.

Anonim mengatakan…
Jangan kuatir, pembaca blog ini cuma segelintir peminat value investing kok. 99% orang awam masih percaya ada reksadana yang bagus2.

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 16 Maret 2024

Ebook Investment Planning Kuartal IV 2023 - Sudah Terbit!

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Peluang dan Strategi Untuk Saham Astra International (ASII)

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Bangun Pabrik Baru Senilai Rp54 triliun: Prospek Sahamnya?

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)