Black Thursday

Ketika Agus Martowardojo semalam secara resmi diumumkan sebagai Menkeu pengganti Mbak Sri, media langsung merespon dengan menulis bahwa penunjukkan ini kemungkinan besar akan membuat pasar saham kembali naik pada hari kamis ini. Sebab, Mr. Agus dinilai sebagai figur yang tepat, bla bla bla... Namun faktanya, hari ini IHSG kembali ditutup turun, meski tidak sebesar kemarin karena hanya 1.29%. Ada apa ini?

Seperti yang pernah saya tulis pada artikel berjudul ‘Rekomendasi Hari ini’, selasa lalu, saya menyebutkan bahwa IHSG pada hari itu akan naik terbatas, namun keesokan harinya (rabu) kemungkinan besar bakal turun lagi, karena kondisi global market yang belum stabil. Prediksi saya untuk hari selasa benar, IHSG naik 0.53%. Namun pada hari rabu, ketika saya pikir IHSG bakal terkoreksi 0.5-1.0%, ternyata koreksinya lebih besar dari itu, yaitu diatas 3%.

Karena koreksinya cukup dalam, maka saya secara praktis berpikir bahwa hari kamis ini IHSG seharusnya naik lagi. Tapi karena saya nggak yakin, saya tidak menuliskannya di blog dan menggantinya dengan review KLBF. Apa yang membuat saya tidak yakin bahwa IHSG hari ini bakal naik?

Karena dimata saya, pemilihan Agus Martowardoyo sebagai Menkeu justru tidak berdampak positif terhadap pasar. Kenapa? Karena pemilihan tersebut berbeda dengan ekspektasi pasar! Pasar sebelumnya memprediksi bahwa pengganti Sri Mulyani adalah Anggito Abimanyu, atau Armida Alisjahbana (baca lagi berita-berita beberapa hari yang lalu). Entah apa dasar dari prediksi tersebut. Nah, perlu anda ketahui bahwa ketika pasar ‘memprediksi’ siapa pengganti Sri Mulani, sebenarnya itu bukan memprediksi melainkan menginginkan. Pasar lebih suka Anggito atau Armida yang jadi Menkeu, ketimbang Agus Marto atau ekonom lainnya seperti Aviliani, Gita Wirjawan, Rizal Ramli, Bambang Soesatyo (yang bener aja!), Darmin Nasution, dll.

Ibu Aviliani

Penunjukkan Mr. Agus sempat membuat euforia sesaat. Tadi pagi, IHSG sempat naik diatas 1%. Namun ketika kabar penunjukkan tersebut sampai ke kuping investor asing, mereka langsung ramai-ramai keluar dari bursa sehingga IHSG langsung anjlok. Saya kira ini hanya masalah psikologis saja, dimana para pelaku pasar belum akrab dengan sosok Mr. Agus sehingga mereka ketakutan. Soalnya, Mr. Agus selama ini memang hanya dikenal sebagai bankir senior, tak lebih. Berbeda dengan Sri Mulyani yang selama ini cukup dekat (bahkan sangat dekat) dengan pelaku pasar.

Terus kira-kira bagaimana dengan nasib IHSG besok?

Penunjukkan Mr. Agus, meski tidak sesuai ekspektasi pasar, namun masih ditanggapi secara positif oleh sebagian investor terutama lokal. Hal itu tercermin dari saham beberapa bluchip yang masih naik meski sebagian besar saham bluchip lainnya turun. Saham-saham tersebut adalah GGRM, INDF, SMGR, dan TLKM. Artinya, masih ada investor yang masuk ke pasar meski para big fish keluar. Kita tahu bahwa setiap kali IHSG sedang berada dibawah, ada banyak investor diluar sana yang siap-siap untuk terjun ke kolam dengan strategi buy on weakness, yang menyebabkan IHSG naik lagi.

Selain karena Mr. Agus, penurunan kali ini juga disebabkan oleh kondisi global market yang juga turun. Jadi kalau keadaannya masih begini terus, sepertinya IHSG pada besok jumat masih akan terkoreksi. Kalaupun naik, naiknya hanya sedikit. IHSG kemungkinan besar baru akan pulih pada senin nanti, ketika para investor yang sudah tidak sabar akhirnya kembali terjun ke pasar, dan ketika nama Mr. Agus sebagai Menkeu pada akhirnya bisa diterima oleh banyak khalayak.

Jangan salah, ada yang tidak suka lho dengan penunjukkan Mr. Agus ini. Anggito Abimanyu disebut-sebut akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Badan Kebijakan Fiskal di Kementrian Keuangan, karena ingin kembali ke kampus dan menjadi dosen. Dan Anggito mungkin tidak sendirian, sebab Mr. Agus selama ini dikenal kurang akur dengan beberapa anggota DPR.

Komentar

anton mengatakan…
mulai mantul pak!, semoga hari senin ijo.

ditunggu review saham berikutnya.

ARTIKEL PILIHAN

Live Webinar Value Investing, Sabtu 16 Maret 2024

Ebook Investment Planning Kuartal IV 2023 - Sudah Terbit!

Laporan Kinerja Avere Investama 2022

Peluang dan Strategi Untuk Saham Astra International (ASII)

Indo Tambangraya Megah: Masih Royal Dividen?

Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Bangun Pabrik Baru Senilai Rp54 triliun: Prospek Sahamnya?

Prospek Saham Energi Terbarukan, Kencana Energi Lestari (KEEN)