Prospek Saham Intel (INTC): Bakal Terbang Menyusul AMD dan NVDA?
Pak Teguh kemarin saya ikut bapak beli saham Intel Corp (INTC), dan alhamdulillah posisinya sekarang profit. Tapi saya kemarin itu hanya beli sedikit saja, dan alhasil profitnya dalam Dollar juga kecil, karena jujur saya bingung dasar analisanya bagaimana sehingga bapak beli INTC ini? Karena bukannya perusahaannya sedang rugi ya? Kenapa gak beli Nvidia Corp (NVDA) atau Advanced Micro Devices, Inc (AMD) saja yang jelas-jelas untung? Mohon penjelasannya pak.
***
Hingga akhir Mei, Avere Investama US Stocks mencatat profit +13.2% berbanding kenaikan S&P 500 Index termasuk dividen +1.1%, dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa ikut channel telegram USC disini. Gratis konsultasi dan tanya jawab saham US untuk member, dan tersedia diskon untuk member baru.
***
Jawab:
Intel Corp, seperti yang kita ketahui, merupakan perusahaan teknologi salah satu yang terbesar di Amerika dan juga dunia, tepatnya di bidang produksi komponen komputer terutama microprocessors, yang bisa dikatakan sebagai ‘otak’ dari komputer itu sendiri. Jadi kalau anda punya komputer dekstop atau laptop di rumah maka coba cek, hampir pasti menggunakan processor Intel Core entah itu i5, i7, atau i9. INTC ini satu bidang dengan AMD dan juga NVDA, yang juga memproduksi berbagai komponen komputer seperti CPU (central processing unit), GPU (graphic processing unit), memory, dan seterusnya. Namun bedanya, jika AMD dan NVDA terus meluncurkan produk-produk baru yang lebih canggih memanfaatkan AI booming, dan malah NVDA boleh disebut sebagai pioneer di perkembangan AI dengan produk data center-nya yang revolusioner itu, maka INTC ini masih mentok disitu-situ saja. Maksud penulis, anda mungkin masih ingat dulu komputer kita di rumah menggunakan Intel Pentium 1, 2, 3, hingga Pentium 4, dilanjut Intel Core i5, i7, hingga sekarang i9. Dan kita tahu bahwa Intel Core i9 sudah diluncurkan sejak tahun 2017, alias sudah delapan tahun yang lalu, tapi sampai hari ini belum ada lagi Intel Core i11 atau semacamnya, sebagai penggantinya. INTC sebenarnya sejak tahun 2021 lalu sampai sekarang secara berturut-turut meluncurkan processor Alder Lake, Raptor Lake, hingga Lunar Lake sebagai upgrade dari Intel Core i9, namun secara umum tidak banyak perubahan dimana basis teknologinya masih sama dengan i9.
![]() |
Pada tanggal 17 Juni kemarin, Avere beli 1,250 lembar INTC di harga $20.75 per saham, senilai total $25,937. |
Sehingga tidak heran jika kinerja pendapatan INTC terus turun, dari $79.0 miliar di tahun 2021 hingga tinggal $53.1 miliar di 2024, dan demikian pula laba bersihnya terus turun hingga akhirnya berbalik menjadi minus/rugi sebesar -$18.8 miliar di 2024. Sedangkan sahamnya? Ya otomatis ikut turun, dari $60 di tahun 2021 hingga mentok di $18 di bulan April 2025 kemarin, sebelum sekarang rebound ke $22. Jadi ketika ratusan atau bahkan ribuan saham-saham lainnya di NYSE dan juga Nasdaq berlomba-lomba naik tinggi seiring kenaikan S&P 500 Index (yang baru saja kembali cetak all time high), maka INTC ini justru berjalan mundur sendiri.
Nah, tapi sekarang kita ke bagian menariknya. Pertama, INTC ini cuma rugi saja, tapi gak sampai gagal bayar utang atau semacamnya, sehingga dia tidak akan bangkrut. Dan selama perusahaannya masih tetap beroperasi, maka selalu terdapat peluang bahwa kinerjanya akan turnaround. Dan memang manajemen INTC juga bukannya tinggal diam, melainkan mereka sudah setahun terakhir ini meluncurkan aksi korporasi sbb:
- Memberhentikan CEO lama dan menggantinya dengan CEO yang baru bernama Lip Bu-Tan, yang sebelumnya berpengalaman sebagai direktur di Hewlett Packard, Schneider Electric, Softbank, dan Intel itu sendiri. Perubahan kepemimpinan ini diharapkan akan membuat perusahaan lebih inovatif lagi kedepannya.
- Restrukturisasi serta pengurangan tenaga kerja, untuk tujuan efisiensi.
- Divestasi sejumlah aset-aset tidak produktif seperti Networking and Edge (NEX) Unit, untuk kembali fokus ke bisnis inti perusahaan, yakni produksi microprocessors dan data chips, dan
- Meluncurkan ‘Intel Foundry’, yakni jasa pembuatan perangkat semiconductors untuk perusahaan lain. Jadi jika ada perusahaan sukses menciptakan teknologi komponen komputer terbaru, maka mereka bisa meminta INTC untuk membuatkan perangkatnya.
Pertanyaannya, apakah semua upaya di atas akan mampu membuat INTC kembali profit lagi ke depannya? Ya tentu saja jawabannya bisa iya, bisa juga tidak. Tapi sekecil apapun, intinya peluang bagi Intel untuk turnaround itu tetap ada. Dan jika benar Intel akhirnya sukses kembali mencetak laba misalnya di tahun 2026 nanti, maka sahamnya akan terbang dengan mudah, mungkin bisa sampai dua atau tiga kali lipat.
Sebab, dan sekarang kita ke poin menarik kedua: Pada harga saham $22.58, PBV INTC hanya 1.0x, alias amat-sangat-murah dibanding mayoritas saham-saham di US, apalagi jika dibandingkan dengan AMD (PBV 4.0x), dan NVDA (PBV 45.9x). Jadi inilah saham yang Warren Buffett menyebutnya sebagai ‘cigarbutt stocks’, yakni saham yang dihargai pada valuasi sedemikian rendahnya karena investor melihat kinerja perusahaanya jelek, dan prospeknya juga suram. Nah, tapi jika kedepannya manajemen sukses berbenah dan perusahaannya kembali profit, maka kenaikan sahamnya akan jauh lebih tinggi dibanding saham-saham lain yang valuasinya sama sekali tidak semurah itu.
Okay Pak Teguh, tapi kalau perusahaan kedepannya tetap merugi, maka bukankah sahamnya bisa saja bakal lanjut turun? Karena valuasi yang murah pun percuma saja kalau fundamentalnya jelek? Benar, dan actually manajemen INTC sendiri sudah memberikan guidance bahwa di Q2 2025 nanti, perusahaan akan mencatat earnings per share (EPS) -$0.32, alias kembali rugi dibanding EPS Q1 kemarin sebesar -$0.19. Jadi meskipun tadi dikatakan bahwa perusahaan berpeluang untuk turnaround, tapi paling cepat itu baru akan tercapai tahun 2026 nanti. Sedangkan dalam jangka pendeknya, maka hampir pasti INTC masih akan merugi.
Meski demikian, dan ini menjadi poin menarik ketiga: Saat ini S&P 500 Index (SPX) kembali mencetak all time high (ATH), dan otomatis saham-saham populer berfundamental bagus, termasuk AMD dan NVDA juga sudah naik sangat tinggi hingga valuasinya menjadi sangat mahal. Jadi pada situasi inilah, kalau ada investor yang ketinggalan kereta di dua saham tersebut (dan setiap kali pasar cetak ATH, maka akan selalu ada investor yang ketinggalan kereta seperti ini), maka mereka akan masuk ke saham di sektor yang sama yang masih belum jalan, dan tentunya valuasinya masih rendah. Nah, jadi itulah kenapa INTC belakangan ikut naik dari $18 hingga sekarang $22, terutama karena dia juga bukan perusahaan kecil gak jelas, melainkan perusahaan besar dan mapan yang sudah berdiri dan beroperasi selama puluhan tahun (sejak tahun 1968). Sudah tentu, jika besok-besok SPX berbalik turun, maka AMD, NVDA, dan juga INTC juga sama akan turun. Tapi jika yang terjadi adalah SPX lanjut naik sedikiiit saja, maka INTC juga akan lanjut naik untuk menyusul kenaikan AMD dan NVDA, bahkan meski kinerja perusahaan masih belum turnaround.
Dengan kata lain, bahkan kalaupun kita anggap bahwa INTC ini tidak akan turnaround/akan tetap merugi kedepannya, namun tetap sahamnya menarik minimal untuk jangka pendek memanfaatkan momentum pasar, dan dengan risiko yang juga lebih terbatas karena valuasinya yang lebih murah itu tadi. And yes, selain investasi jangka panjang maka dalam banyak kesempatan penulis juga sudah menyampaikan bahwa kita bisa trading cepat (harian, mingguan, atau maksimal 1 – 2 bulan) di saham-saham US ini, dengan catatan sahamnya masih memenuhi kaidah value investing dimana kalaupun kinerjanya jelek, maka valuasinya harus teramat sangat murah. Dan INTC jelas memenuhi kaidah tersebut.
Oke Pak Teguh, saya paham sekarang. Tapi bagaimana kalau saya tetap
memilih AMD
atau NVDA
saja? Well tentu saja boleh, tapi ya jangan masuk di harga sekarang, melainkan
tunggu dulu sampai SPX koreksi dan kedua saham itu turun ke level valuasi yang
lebih wajar. Untuk dicatat, harga beli yang disarankan untuk AMD adalah sekitar
$100, sedangkan NVDA $90. Semoga beruntung!
***
Hingga akhir Mei, Avere Investama US Stocks mencatat profit +13.2% berbanding kenaikan S&P 500 Index termasuk dividen +1.1%, dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa ikut channel telegram USC disini. Gratis konsultasi dan tanya jawab saham US untuk member, dan tersedia diskon untuk member baru.
Komentar