Saham Teknologi di Bidang Bitcoin Mining Ini Masih Murah, Potensi Bagger
Bagi anda yang sudah mulai berinvestasi di saham Amerika Serikat (US) dan tertarik dengan saham yang berpotensi multibagger, maka melalui website ini penulis sudah memberikan sejumlah pilihannya dengan kriteria sbb: 1. Masih berukuran kecil-menengah, dengan market cap kurang dari $10 miliar, 2. Punya prospek pertumbuhan yang sangat pesat, serta 3. Valuasinya murah. Saham-saham inilah yang bisa naik 100% atau lebih, dalam hal ini jika perusahaan mampu merealisasikan pertumbuhan kinerja yang pesat sesuai prospeknya itu tadi. Contohnya SoFi Technologies, Inc. (SOFI), serta Oscar Health, Inc. (OSCR). Dan boleh anda cek, dua saham tersebut pada hari ini memang sudah naik signifikan dibanding ketika analisanya ditulis, bahkan SOFI memang sudah naik lebih dari 100%.
***
Live
Webinar How to Invest in US Stocks, Sabtu 28 Juni 2025, pukul 08.00 – 10.00 WIB.
Untuk mendaftar klik disini.
***
Kemudian kalau bagi penulis sendiri, maka saya selalu tertarik untuk menemukan calon bagger selanjutnya. Dan setelah melalui proses screening yang cukup panjang, maka disini kita mungkin baru saja ketemu calon bagger tersebut, yakni Iren Ltd. (IREN), yang ketika artikel ini ditulis memiliki market cap $2.5 miliar. Okay, kita langsung saja ke analisanya.
Iren Limited (IREN) adalah perusahaan penyewaan kompleks data center yang berisi Nvidia GPU, yang digunakan untuk berbagai kebutuhan di bidang teknologi seperti bitcoin mining, computing applications, cloud services, hingga pengembangan AI (artificial intelligence). Jadi IREN ini membeli perangkat graphic processing unit (GPU) dari Nvidia dalam jumlah banyak, yang kemudian ditempatkan dalam satu atau beberapa bangunan gedung yang saling terhubung (data center), lalu disewakan. Harga GPU itu sendiri terbilang sangat mahal mencapai $30,000 per unit, sedangkan dalam satu gedung data center minimal berisi ratusan hingga ribuan unit GPU (semakin banyak jumlah GPU yang bekerja dalam satu server, maka semakin ‘cerdas’ teknologi AI yang dihasilkan). Karena itulah, ada banyak perusahaan di bidang teknologi yang lebih memilih untuk menyewa GPU/data center ketimbang membelinya, dan imbasnya muncul perusahaan-perusahaan di bidang penyewaan data center, salah satunya IREN ini.
Kemudian, awal mula berdirinya perusahaan adalah ketika pada tahun 2018, dua bersaudara asal Australia bernama Daniel dan William Roberts mulai tertarik dengan bitcoin (BTC), tapi bukan di bitcoin itu sendiri melainkan di proses mining-nya, yang mereka menilainya sebagai ‘mencemari lingkungan’. Pada masa itu, para bitcoin miners di seluruh dunia bekerja keras menggunakan sistem komputer yang sangat canggih dan rumit serta menghabiskan banyak energi listrik hanya untuk menghasilkan satu atau dua BTC, sedangkan energi listrik itu sendiri berasal dari pembangkit berbahan bakar batubara yang notabene menghasilkan polusi udara. Nah kebetulan, Daniel memiliki latar belakang sebagai insinyur di bidang energi terbarukan (renewable energy), sedangkan William merupakan seorang investment banker dengan jabatan terakhirnya vice president di Macquaire Group, sebuah perusahaan jasa keuangan asal Australia. Maka mereka bekerja sama dimana Daniel membangun infrastruktur teknologi yang menggunakan energi terbarukan untuk membantu para bitcoin miners ‘menambang’ bitcoin, sedangkan William mencari pendanaan untuk membiayai akuisisi lahan serta pembangunan infrastruktur tersebut.
Thus, Iris Energy Limited resmi berdiri dan terdaftar di Australia, namun demikian aset-aset perusahaan seluruhnya berlokasi di luar negeri. Yang pertama adalah satu bidang lahan di Canal Flats, British Columbia, Kanada, dengan lokasi tidak jauh dari sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dimana di atas lahan itu kemudian dibangun data center dengan kebutuhan energi listriknya dipasok dari PLTA itu tadi, yang beroperasi pada tahun 2021. Pada tahun 2021 ini pula, perusahaan menggelar IPO di Nasdaq Exchange dengan ticker IREN, dan meraup tambahan modal sebesar $535 juta. Dengan tambahan modal tersebut, IREN kemudian kembali membangun data center di dua lokasi yakni Mackenzie dan Prince George, keduanya juga di British Columbia, dan juga menggunakan energi listrik dari PLTA, yang beroperasi pada tahun 2022 dan 2023. Terakhir, Iris Energy juga membangun data center di Childress, Texas, Amerika Serikat, dan kali ini menggunakan energi dari pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya, yang beroperasi pada tahun 2024. Sehingga dengan demikian perusahaan memiliki empat fasilitas data center di Kanada, dan juga Amerika Serikat, yang pada awalnya sepenuhnya digunakan untuk jasa bitcoin mining.
Kemudian masih di tahun 2024, perusahaan meluncurkan Iren Compute, sebuah platform yang menawarkan penggunaan data center untuk pengembangan AI, sehingga mulai titik ini perusahaan tidak lagi sebatas bitcoin mining service company, tapi juga turut masuk ke booming AI. Pada tahun yang sama, nama Iris Energy Ltd berubah menjadi Iren, Ltd. (IREN).
Tumbuh Lima Kali Lipat
Okay, lalu kenapa IREN ini menarik? Karena faktor-faktor sebagai berikut. Pertama, di negara maju seperti Amerika dan Kanada, biaya untuk memproduksi listrik menggunakan energi terbarukan sudah lebih murah dibanding energi fosil, dan alhasil IREN merupakan satu dari sedikit perusahaan yang bisa menyewakan fasilitas data center untuk aktivitas bitcoin mining pada harga yang relatif murah, sehingga menjadi favorit para bitcoin miners itu sendiri, dan inilah keunggulan kompetitif IREN termasuk jika dibandingkan dengan perusahaan data center yang jauh lebih besar seperti Amazon Web Services, atau Google Cloud. Di sisi lain, dengan harga yang murah tersebut IREN tetap menghasilkan profit yang besar. Data terbaru per bulan Mei 2025, perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan sebesar $103,345 per 1 BTC yang berhasil ditambang, which is kurang lebih sama dengan harga bitcoin itu sendiri, namun tagihan yang harus dibayar ke perusahaan pembangkit listrik hanya sebesar $27,033 per 1 BTC. Sedangkan untuk layanan AI-nya, maka antara Maret hingga Mei 2025, IREN menerima pendapatan $6 juta dengan biaya listrik hanya.. $120 ribu. Alhasil, IREN saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan gross profit margin (GPM) paling tinggi di Wall Street.
Lalu kedua, meski tadi disebutkan bahwa IREN memiliki GPM yang tinggi, namun tetap perusahaan harus mencatat rugi pada tahun-tahun awal karena tingginya biaya untuk akuisisi lahan, membeli unit-unit GPU, hingga merekrut tenaga kerja, sedangkan pendapatan yang masuk belum begitu banyak karena kapasitas data centernya belum semuanya siap. Dan memang untuk tahun buku 2021 ketika perusahaan IPO, IREN hanya mencatat pendapatan $8 juta saja, dengan kapasitas energi listrik untuk data centernya sebesar 30 megawatt (MW). Barulah memasuki tahun 2022, seiring peningkatan kapasitas energinya menjadi 130 MW, maka IREN juga mencatat lompatan pendapatan menjadi $59 juta, lanjut menjadi $76 juta di 2023, dan $189 juta di 2024. Terakhir, dengan kapasitas energi yang sekarang sudah mencapai 660 MW per bulan Mei 2025, maka pendapatan IREN juga tembus $372 juta dalam dua belas bulan terakhir (hingga Maret 2025). Dan setelah sebelumnya rugi terus, maka pada dua kuartal terakhir, IREN akhirnya sukses mencatatkan laba bersih sebesar masing-masing $19 dan $24 juta, dari pendapatan masing-masing $120 dan $148 juta (jadi margin laba bersihnya mencapai 16%, dan itu sangat tinggi).
Sehingga, jika semuanya lancar, maka tahun 2025 ini akan menjadi tahun pertama dimana IREN mencatatkan laba bersih, perkiraan dengan earnings per share (EPS) $0.28, yang akan naik menjadi $1.55 (naik lebih dari lima kali lipat) di tahun 2026 nanti. Proyeksi ini berdasarkan asumsi bahwa kapasitas energi IREN akan lanjut tumbuh hingga mencapai 910 MW pada akhir tahun 2025 seiring berlanjutnya pembangunan data center di Childress, yang memang belum beroperasi secara penuh/sebagian masih dalam tahap konstruksi. Kemudian inilah gongnya: Saat ini IREN tengah membangun lokasi data center kelimanya di Sweetwater, Texas, Amerika Serikat, dengan kapasitas energi 1,400 MW, dan dijadwalkan akan beroperasi pada bulan April 2026 nanti (tahun depan). Jadi pada bulan April 2026 tersebut total kapasitas energi IREN akan mencapai.. 2,310 megawatt! Dan karena itulah perusahaan diperkirakan akan mencatat pendapatan total $863 juta di sepanjang tahun 2026, yang kali ini sebagian besar berasal dari jasa pengembangan AI, yang margin labanya bahkan lebih tinggi lagi dibanding jasa bitcoin mining. Dan alhasil laba bersihnya akan tumbuh sekitar lima atau enam kali lipat dibanding tahun ini (2025).
![]() |
Proyeksi pertumbuhan kapasitas energi data center milik Iren Ltd. hingga tahun 2027 |
Kesimpulannya, secara prospek maka IREN ini terbilang amat-sangat-menarik, dengan rate pertumbuhan yang eksponensial dimana pendapatan dan labanya bukan lagi diproyeksi akan naik ‘berapa persen’ dari tahun ke tahun, melainkan ‘berapa kali lipat’. Di sisi lain dengan PBV hanya 1.8x pada harga saham $10.47, maka IREN jelas masih undervalued, terutama dengan mempertimbangkan prospeknya yang eksplosif itu tadi. Terakhir, yang penulis suka dari IREN ini adalah, perusahaan selama ini selalu mampu menyelesaikan pembangunan data center-nya secara tepat waktu sesuai jadwal. Sehingga ketika tadi disebutkan bahwa kapasitas energinya akan mencapai 910 MW pada akhir tahun 2025, dan empat bulan kemudian lompat menjadi 2,310 MW pada bulan April 2026, maka harusnya realisasinya akan berjalan sesuai rencana/tidak molor, dan jika demikian maka biasanya sahamnya akan sudah lompat duluan sebelum perusahaan merilis laporan keuangannya untuk periode Juni 2026, yang akan mencatatkan kenaikan laba sebesar lima kali lipat itu tadi.
Jadi, long story short, IREN bisa naik ke $20 – 25 dalam setahun ke depan, dan penulis actually menganggap bahwa itu adalah target yang konservatif. Risikonya disini adalah, dengan beta mencapai 3.76x maka pergerakan IREN terbilang sangat sensitif terhadap S&P 500 Index (SPX), dimana jika SPX turun 1% maka IREN bisa turun 3.8%, dan penulis sendiri termasuk yang menganggap bahwa SPX akan turun. Kemudian karena IREN masih dianggap sebagai perusahaan jasa bitcoin mining, maka jika besok-besok harga BTC turun maka itu juga bisa berdampak negatif terhadap sahamnya. Terakhir, ekspektasi bahwa perusahaan akan mencetak laba di tahun 2025 ini lalu laba tersebut akan naik lima kali lipat di tahun berikutnya (2026) biar bagaimanapun terdengar sangat optimis, dan terdapat risiko bahwa ekspektasi tersebut tidak tercapai dimana misalnya laba IREN di tahun 2026 nanti tetap naik, tapi hanya 3 – 4 kali lipat saja. Dan kinerja yang ‘tidak sesuai ekspektasi’ seperti itu bisa tetap membuat sahamnya turun, tak peduli meski angkanya tetap tumbuh.
Terlepas dari itu semua, penulis percaya bahwa IREN ini bisa menjadi the
next SOFI atau OSCR berikutnya, dan dengan risk yang terhitung terbatas
jika dibanding dengan reward-nya. Nah, tertarik untuk ikut masuk?
***
Hingga akhir Mei, Avere Investama US Stocks mencatat
profit +13.2% berbanding kenaikan S&P 500 Index termasuk dividen +1.1%,
dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami
pegang bisa ikut channel telegram USC disini, gratis konsultasi dan tanya
jawab saham US untuk member.
Komentar